Prabowo Unggulkan Ekonomi Kerakyatan

HARIAN JOGJA - DANUREJAN: Ideologi ekonomi yang dianut oleh pasangan Capres-Cawapres ternyata masih menjadi senjata untuk saling serang. Saat berbicara berbicara di hadapan sekitar 700 massa yang memenuhi Kampung Ledok Macanan, Tegalpanggung, Danurejan, Jogja, calon wakil presiden (Cawapres) pasangan calon presiden (Capres) Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, mengklaim ekonomi kerakyatan pertama kali diusung oleh Mega-Pro.

Lihat saja kampanye di pemilu lalu. Yang selalu digembor-gemborkan adalah pasar bebas. Setelah kami [Mega-Pro] mengatakan ekonomi kerakyatan, semuanya ikut-ikutan ngomong ekonomi kerakyatan,” ungkap Prabowo.

Prabowo lantas menyindir pasangan Capres-Cawapres lain yang sebenarnya mengusung ekonomi liberal, tapi dalam kampanye menjanjikan ekonomi kerakyatan. “Padahal nyata, mereka menerapkan ekonomi liberal, yang dibuktikan dengan penerapan sistem outsourching dan Badan Hukum Pendidikan (BHP),” tambahnya.

“Kami [Mega-Pro] telah membuat kontrak politik untuk menghapus outsourching untuk melindungi kaum buruh. Dan dalam waktu dekat ini, kami akan bertemu kalangan akademisi untuk membuat kontrak politik terkait dengan penghapusan BHP,” ujarnya.

Tak lupa kepada massa Prabowo mengingatkan, selama 12 tahun terakhir, setiap tahunnya Indonesia kehilangan uang sebesar Rp200 triliun.”Dan saya punya data dalam angka yang menyebutkan kekayaan rakyat Indonesia bocor atau mengalir ke luar negeri tiap tahun,” ujarnya.

Untuk menyelamatkan kekayaan negara, Prabowo pun meminta massa yang memenuhi bantaran Kali Code untuk menggunakan hak pilihnya demi terjadinya perubahan. “Kita harus memperjuangkan ekonomi Indonesia kembali ke rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Sebelum berbicara di atas panggung yang dibangun di tengah-tengah Kali Code, Cawapres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindra) ini terlebih dulu menaiki rakit dengan melawan arus sungai.

Ketua Tim Kampanye Daerah Mega Prabowo DIY Djuwarto mengatakan, melawan arus saat naik rakit memiliki adalah simbol, tekad Mega Pro untuk melakukan perubahan bagi bangsa. Yakni, mengubah dari sistem ekonomi liberal menuju ekonomi kerakyatan bila menang dalam pemilu presiden (Pilpres) 2009.

Sebelum mengakhiri orasinya, Prabowo menyempatkan diri untuk menebar satu juta ton bibit ikan lele di sepanjang Kali Code.

Wiranto optimistis
Calon Wakil Presiden yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura, Wiranto, mengaku optimistis bakal memenangkan Pilpres 8 Juli mendatang, mengingat besarnya dukungan yang diberikan berbagai elemen masyarakat kepada dirinya bersama Capres Jusuf Kalla.

“Ini merupakan awal sebuah kemenangan, Insya Allah,” katanya seusai pelantikan 37 tim relawan sekaligus meresmikan Posko Tim Kampanye dan Pemenangan JK-Wiranto Sumatera Utara di Medan, Minggu (7/6) seperti dikutip Antara.

Wiranto mengaku memiliki feeling yang sangat bagus pada Pilpres kali ini. “Kenapa? Karena saya sudah sering mengikuti `pertandingan` di tingkat nasional, termasuk sebagai Capres pada 2004. Dari pengalaman masa lalu tentu ada catatan-catatan dan kali ini sangat berbeda dan sungguh luar biasa,” ujarnya.

Ia mengatakan, pasangan JK-Wiranto mendapat dukungan bagi berbagai elemen masyarakat di seluruh provinsi di tanah air. Dukungan itu diibaratkan seperti gelombang yang datang tanpa terputus.

Pada kesempatan itu Wiranto menyebut tiga ciri pemimpin yang layak memimpin Indonesia, yakni mengetahui persoalan, mengetahui solusi yang tepat serta cepat dalam mengambil keputusan dengan segala risikonya.

“Mari kita ajak rakyat memilih yang terbaik dari tiga pasangan yang ada. Rakyat sudah tahu pasangan mana yang terbaik,” katanya.

Oleh Galih Eko Kurniawan
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor