SNM-PTN 2009 Mengecewakan

HARIAN JOGJA: Proses pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN) di Jogja, ditutup sehari lebih awal dari rencana semula. SNMPTN yang rencananya akan ditutup Jumat (26/6), terpaksa ditutup Kamis (25/6), karena formulir habis.

Penutupan loket pembayaran dan pengambilan dilakukan Panitia SNMPTN di Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja sejak Kamis (25/6), siang. Sedangkan di dua lokasi yang lain, yakni di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), loket pengambilan formulir IPC tutup sejak pagi.

Khusus untuk loket pembayaran, di dua lokasi terakhir hanya melayani untuk IPA. Sedangkan loket pembayaran IPS dan IPC sudah ditutup sejak pagi.

Minimnya persediaan formulir sudah terjadi sejak Selasa (23/6). Saat itu, formulir IPS di UNY habis. Sehari berselang, Rabu (24/6), giliran loket IPC kehabisan formulir, dan kali ini kejadian serupa terjadi di UNY dan UGM.

Panitia di kedua lokasi menyarankan calon mahasiswa peminat IPC kembali lagi Kamis (25/6). Hanya pada hari yang dijanjikan, calon mahasiswa tidak kunjung mendapat formulir. Pasalnya, panitia juga belum menerima kiriman formulir dari Semarang.

Menghadapi ketidakpastian itu, sejumlah calon mahasiswa memilih bertahan di lokasi pendaftaran di gedung Graha Sabha Pramana UGM dan GOR UNY.

Pendaftar yang bertahan di lokasi tidak urung membuat suasana tempat pendaftaran semakin sesak, karena calon mahasiswa yang akan mengembalikan, mengambil dan menunggu ketersediaan formulir menumpuk menjadi satu.

“Saya kemarin sudah ke sini, tetapi habis dan dijanjikan hari ini, namun ternyata belum ada juga,” ujar Totok Sugiarto, calon mahasiswa alumnus Madrasah Aliyah (MA) Belik Pema lang, Jawa Tengah, di depan loket IPC di GOR UNY, kemarin.

Ia mengaku baru mendaftar saat batas terakhir pendaftaran karena menunggu kelengkapan surat kelulusan. Batas terakhir pengambilan formulir pada Jumat, sedangkan pengembalian formulir, Sabtu (27/6).

Dia menegaskan, penyelenggara seharusnya mengantisipasi kemungkinan peningkatan jumlah peminat SNM-PTN, sehingga tidak merugikan dan membuat resah pendaftar.

Keresahan serupa juga disampaikan Wahyu P. Aji, lulusan SMA I Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah. Ia mengaku dijanjikan bisa mengambil formulir Kamis (24/6) sekitar pukul 13.00 WIB. Hanya sampai pukul 14.00 WIB, loket belum juga buka.

Senada, Intan Nur Azizah (17) didampingi ibunya, Yualianti (51), mengaku sudah dua hari tidak memperoleh formulir IPC di UGM. Ia berharap, kalaupun formulir IPC tidak ada, sebisa mungkin bisa memperoleh formulir IPA.

Adapun formulir IPC yang diharap ratusan pendaftar SNMPTN, baru datang sekitar pukul 14.00 WIB. Panitia UNY mendapat kiriman 150 formulir IPC dan 100 formulir IPS, sedangkan panitia SNM-PTN UGM mendapat tambahan 100 lembar formulir IPC.

Lewat sistem online
Senawi SNHB, panitia lokal SNM-PTN UGM mengatakan, pihaknya memprioritaskan pendaftar yang sudah mengantongi kuitansi untuk mendapat formulir. Kalaupun formulir tambahan tidak mencukupi, akan diupayakan pendaftaran dengan sistem online.

Krisis formulir, lanjut dia, terjadi karena persiapan panitia kurang maksimal. Kondisi ini berakibat masyarakat kecewa terhadap pelayanan yang tidak maksimal.

Dia menegaskan, berdasar informasi dari panitia di Semarang, kiriman tambahan yang diterima merupakan formulir yang terakhir, sehingga dipastikan tidak ada tambahan kiriman formulir lagi.

M.Slamet, Ketua Panitia SNM-PTN lokal UNY mengaku tidak bisa berbuat banyak akibat habisnya formulir.

Ia juga menyatakan jika kekurangan formulir pendaftaran juga terjadi di semua loket penerimaan mahasiswa baru baik di DIY maupun Jawa Tengah. Untuk tahun ini, panitia nasional hanya menyediakan formulir 10% lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

Oleh Miftahul Ulum
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor