Workshop Batik Khusus Pelajar di TBY
HARIAN JOGJA: Workshop membatik yang diselenggarakan oleh Paguyuban Pecinta Batik Sekarjagat kemarin (20/6) di Taman Budaya diikuti oleh para pelajar SMA/SMK dan wakil dari LSM Kolongtangga. Workshop digelar selama tiga hari khusus untuk pelajar. Dimulai Kamis (18/6) lalu, workshop untuk murid SD, Jumat (19/6) untuk pelajar SMP.
Peserta berjumlah 40 orang dari 19 sekolah yang mengirimkan dua orang muridnya sebagai wakil. Peserta antara lain pelajar SMA Santa Maria, Stece, Bopkri 2, SMAN 1, SMK 1, dan SMAN Muhammadiyah 1.
Panitia workhop, Janjang Purwosejati mengatakan dalam workshop ini peserta dibimbing untuk menguasai teknik-teknik dasar dalam proses membatik. Setiap batik, jelasnya, sudah dicap oleh panitia sehingga peserta hanya harus meggambar ornamen hiasan dan memberi warna untuk mempercantik batik itu. Panitia akan menyelesaikan batik yang tidak bisa diselesaikan peserta dalamw aktu dua jam. Batik yang sudah diteruskan oleh panitia dapat diambil peserta pada tanggal 1 Juli.
"Harapan kami semoga para pelajar bisa lebih mengenal batik karena saat ini pelajaran membatik belum diterapkan di semua sekolah. Siapa lagi yang akan melestarikan batik di masa depan selain generasi muda,"katanya.
Peserta dari SMK 6, Ariyani dan Dwi Mega mengaku sangat tertarik mengikuti workhop ini.
"Bagi kami terpilih sebagai wakil sekolah merupakan kesempatan yang istimewa, karena disini kami bisa belajar membatik secara langsung dan memperoleh banyak pengetahuan mengenai batik,"ungkap Ariyani. (Harian/Jogja/Rossa Fergie)
Peserta berjumlah 40 orang dari 19 sekolah yang mengirimkan dua orang muridnya sebagai wakil. Peserta antara lain pelajar SMA Santa Maria, Stece, Bopkri 2, SMAN 1, SMK 1, dan SMAN Muhammadiyah 1.
Panitia workhop, Janjang Purwosejati mengatakan dalam workshop ini peserta dibimbing untuk menguasai teknik-teknik dasar dalam proses membatik. Setiap batik, jelasnya, sudah dicap oleh panitia sehingga peserta hanya harus meggambar ornamen hiasan dan memberi warna untuk mempercantik batik itu. Panitia akan menyelesaikan batik yang tidak bisa diselesaikan peserta dalamw aktu dua jam. Batik yang sudah diteruskan oleh panitia dapat diambil peserta pada tanggal 1 Juli.
"Harapan kami semoga para pelajar bisa lebih mengenal batik karena saat ini pelajaran membatik belum diterapkan di semua sekolah. Siapa lagi yang akan melestarikan batik di masa depan selain generasi muda,"katanya.
Peserta dari SMK 6, Ariyani dan Dwi Mega mengaku sangat tertarik mengikuti workhop ini.
"Bagi kami terpilih sebagai wakil sekolah merupakan kesempatan yang istimewa, karena disini kami bisa belajar membatik secara langsung dan memperoleh banyak pengetahuan mengenai batik,"ungkap Ariyani. (Harian/Jogja/Rossa Fergie)
Komentar
Posting Komentar