15 Sekolah Jogja Berstatus RSBI Tahun Ini

RADAR JOGJA - Prestasi membanggakan kembali dicatat Jogjakarta sebagai kota pendidikan. Bagaimana tidak, tahun ini sekitar 15 sekolah negeri dan swasta terbaik, pantas kembali menyandang status Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). "Rencananya kegiatan Bimbingan Teknik dan Sosialisasi Program RSBI akan diumumkan pada berbagai pihak pada 15 Juli di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Kalasan Tri Sugiharto yang juga bertindak sebagai panitia.

Ke-15 sekolah itu adalah SMAN 1 Kasihan, SMAN 1 Bantul, SMAN 1 Wonosari, SMAN 2 Wates, SMAK De Brito, SMAN 1 Sleman, SMAN 1 Kalasan, SMAN 1 Jogjakarta, SMAN 3 Jogjakarta, SMA Muh 2 Jogjakarta, SMAN 2 Jogjakarta, SMAN 8 Jogjakarta, SMA Bopkri 1 Jogjakarta, SMA Muh 1 Jogjakarta dan SMA Stella Duce 1 Jogjakarta.

"Padahal pada mula pembentukannya di tahun 2007, sekolah RSBI di Jogjakarta hanya 1, yakni hanya SMAN 1 Jogjakarta," kata Tri. Sedangkan para pihak yang akan diundang menghadiri acara sosialisasi tersebut adalah DPRD I dan II, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten, Bapeda, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Unsur Komite dan Unsur sekolah.

Hingga akhirnya, tim dari Direktorat Jenderal Pembinaan SMA dibawah Depdiknas Jakarta menilai dan memutuskan ke-15 sekolah tersebut layak sebagai RSBI. Jumlah ini lolos seleksi dari sekitar 25 sekolah yang mengajukan diri melalui 4 dinas pendidikan kabupaten dan kota."Ada beberapa standar penilaian yang ditetapkan agar sekolah tersebut bisa berstatus RSBI," terangnya. Antara lain adalah kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, lulusannya memiliki nilai minimal 7,5, kondisi 3 tahun terakhir berturut-turut lulus 100 persen, 3 tahun terakhir jumlah pendaftar melebihi daya tampung dan SDM yang berkualitas dari pihak sekolah (seperti guru dan karyawan).

"Tujuan utama dibentuknya RSBI ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, agar outputnya sejajar dengan lulusan luar negeri. Jadi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, pengetahuannya tidak njomplang," terang Tri.

Akibatnya, sekolah RSBI tidak hanya menerapkan bilingual bahasa Inggris dan Indonesia dalam proses belajar mengajar, namun juga harus bekerja sama dengan 1 atau lebih SMA dari negara maju. Seperti China, Australia, Singapura bahkan Eropa. Dimana kualitas pendidikan di negara-negara tersebut sudah mendapat pengakuan dunia.

Khusus untuk SMAN 1 Kalasan yang tahun ini merupakan tahun pertama berstatus RSBI, berencana untuk mengambil kerjasama dengan salah satu SMA di Australia. "Sehingga dimungkinkan terjadi pengiriman siswa atau guru ke luar negeri. Begitupun sebaliknya," tambahnya.

Lebih jauh Tri mengungkapkan bahwa ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi pihak sekolah untuk mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu, para guru juga sudah dipersiapkan sebaik mungkin baik skill bahasa dan akademik. Dalam hal ini pihak SMAN 1 Kalasan bekerjasama dengan UNY untuk pelatihan bahasa Inggris.

Dalam prakteknya, karena ini tahun pertamanya, SMAN 1 Kalasan hanya menerapkan RSBI untuk kelas 1 dulu. Dengan materi pelajaran matematika, kimia, fisika dan biologi. "Jadi pada pelaksanaannya nanti, masing-masing guru dalam mengajar akan didampingi oleh 1 tenaga pengajar dari UNY atau UGM," tambahnya. Selain itu, demi meningkatkan mutu guru, sekolah ini juga menyediakan anggaran sebesar Rp 22.500.000 per tahun untuk beasiswa guru mengambil S2. "Target kami, 5 tahun ke depan, 30 persen guru sudah menyandang gelar S2," ungkapnya.

Dan secara keseluruhan, menurut Tri, masing-masing sekolah RSBI akan mendapatkan dana subsidi sebesar Rp 500.000.000 per tahun dari Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. Dana itu digunakan sebagai kebutuhan sarana dan prasarana, untuk pemenuhan standar isi, standar proses, standar penilaian dan standar pengelolaan dana subsidi. "Memang dananya belum cair, tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat," tambahnya. (cw2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor