60 Mahasiswa Korea Dampingi Desa Gunungkidul
RADAR JOGJA - GUNUNGKIDUL - Sebanyak 60 mahasiswa Universitas Kyoung Woon, Korea Selatan akan melakukan pendampingan di dua desa di Gunungkidul, yakni Desa Kampung Kecamatan Ngawen dan Desa Pacarejo Kecamatan Semanu. Kegiatan yang lahir atas inisiatif pemerintah DIJ dan Provinsi Gyeongsanbuk-Do Korea Selatan ini mengadopsi konsep sister city dalam bertujuan untuk mempercepat pembangunan.
Program yang akan berlangsung hingga 11 Juli ini diresmikan langsung oleh staf ahli Gubernur DIJ, Bayudono di Wonosari, kemarin.
Dalam sambutannya, Bayudono menyambut gembira dan berterima kasih kepada mahasiswa, dosen serta pemerintah Provinsi Gyeongsanbuk-Do Korea Selatan.
Diharapkan, karakter bangsa Korea Selatan yang mandiri dan penuh kegotongroyongan akan memberi inspirasi bagi masyarakat pedesaan di Gunungkidul untuk membangun desanya
Pimpinan Universitas Kyoung Woon, Park Yaung Min menyatakan bahwa beberapa model pembangunan pedesaan yang dilakukan Korea Selatan dapat diadaptasi oleh pemerintah di Indonesia guna membangun desa-desa tertinggal. Program pembangunan desa yang digalakkan di Korea Selatan dinamakan Saemaul Undong. Dalam program ini menitikberatkan pada 3 hal pokok, antara lain kegotongroyongan dalam melakukan pembangunan, kemandirian, serta semangat kerja antara pemerintah dan masyarakat. (hsa)
Program yang akan berlangsung hingga 11 Juli ini diresmikan langsung oleh staf ahli Gubernur DIJ, Bayudono di Wonosari, kemarin.
Dalam sambutannya, Bayudono menyambut gembira dan berterima kasih kepada mahasiswa, dosen serta pemerintah Provinsi Gyeongsanbuk-Do Korea Selatan.
Diharapkan, karakter bangsa Korea Selatan yang mandiri dan penuh kegotongroyongan akan memberi inspirasi bagi masyarakat pedesaan di Gunungkidul untuk membangun desanya
Pimpinan Universitas Kyoung Woon, Park Yaung Min menyatakan bahwa beberapa model pembangunan pedesaan yang dilakukan Korea Selatan dapat diadaptasi oleh pemerintah di Indonesia guna membangun desa-desa tertinggal. Program pembangunan desa yang digalakkan di Korea Selatan dinamakan Saemaul Undong. Dalam program ini menitikberatkan pada 3 hal pokok, antara lain kegotongroyongan dalam melakukan pembangunan, kemandirian, serta semangat kerja antara pemerintah dan masyarakat. (hsa)
Komentar
Posting Komentar