Calon Siswa Akan dialihkan

KOKAP: Siswa yang berminat masuk ke jurusan seni kriya kayu di SMK Negeri 1 Kokap agaknya harus banting setir ke jurusan lain. Pasalnya, sampai hari terakhir Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), Sabtu (4/7), jumlah calon siswa yang mendaftar belum memenuhi kuota minimal, yakni 16 siswa per kelas.

Jika sampai masa perpanjangan pendaftaran kuota tetap tidak mampu terpenuhi, calon siswa akan dialihkan ke sekolahan yang lain. “Ternyata peminat di SMKN 1 Kokap, khususnya pada jurusan seni kriya memang sangat minim. Tercatat sampai penutupan pendaftaran, hanya ada lima calon siswa. Padahal kuota minimal adalah 16 siswa per kelasnya,” kata Ketua PPDB SMKN 1 Kokap, Suyatno, saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (5/7).

Ia mengatakan, dengan sedikitnya calon siswa yang ada, maka jurusan seni kriya tidak mungkin berjalan. Tim Pendiri SMKN 1 Kokap akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk
keberlangsungan SMK yang baru membuka pendaftaran pada tahun ajaran 2009/2010 ini.

“Kami akan segera melakukan rapat internal dengan anggota tim pendiri dan melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan Kulonprogo. Setidaknya untuk menjamin keberlanjutan pendidikan calon siswa yang telah tertampung,” ujarnya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kulonprogo, Yatiman, saat dihubungi mengatakan, sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kulonprogo bagi sekolah yang tidak
memenuhi kuota minimal belajar mengajar, akan diperpanjang sampai 10 hari.

Jika sampai dengan batas tersebut belum dapat memenuhi kuotanya, terpaksa jurusan tidak dapat dilanjutkan dan harus digabung dengan jurusan lainnya. Dengan demikian, seluruh siswa SMKN 1 Kokap akan disalurkan ke sekolah lainnya.

“Untuk itu siswa yang bersangkutan akan diberikan pilihan untuk melanjutkan ke jurusan yang ia kehendaki di SMK lainnya, dengan catatan jurusan tersebut masih memungkinkan adanya tambahan siswa baru. Siswa juga diberikan peluang bila ingin melanjutkan ke SMA,” terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Muhammad Mastur, mengatakan, pihaknya masih akan menunggu laporan dari tim pendiri SMKN 1 Kokap, sebelum memberikan keputusan
atas keberlangsungan proses belajar mengajar di SMKN 1 Kokap. “Kami masih akan menunggu laporan dari tim pendiri, sebelum memberikan rekomendasi.

Ini juga merupakan kejadian yang pertama kali, sebelumnya sekolah negeri yang dibuka selalu mendapat respons yang positif dari calon siswa. Biasanya sekolah negeri yang baru langsung dapat berjalan dengan baik pada tahun pertama dibuka,” pungkasnya. (Victor Mahrizal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor