PENYALAHGUNAAN NARKOBA TERUS MENINGKAT ; 15.000 Nyawa Mati Sia-sia

WATES (KR) - Direktur Narkoba Polda DIY Kombes Drs Edi Purwanto mengaku pesimis kebijakan pemerintah, tahun 2015 Indonesia harus bebas penyalahgunaan dan peredaran narkoba bisa terwujud. Mengingat pengguna narkoba dari tahun ke tahun terus meningkat.

Terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan pihak Kepolisian, ternyata pengguna narkoba secara illegal di Indonesia selama 4 tahun terakhir terus naik. Pada tahun 2005 jumlah pengguna mencapai 22.780 orang, 2006 sebanyak 31.635 dan tahun 2007 sejumlah 36.169 orang serta tahun 2008 sebanyak 44.711 orang.

Sedangkan di wilayah DIY, dari Januari-Juni 2009 jumlah pengguna mencapai 168 orang, sementara tahun 2008 sebanyak 400 orang, 2007 sejumlah 425 orang dan tahun 2006 tercatat 325 pengguna. Khusus di Yogyakarta, yang beredar 4 jenis meliputi narkotika seperti ganja dan heroin, psikotropika, sabu-sabu dan ekstasi.
"Dengan melihat kenyataan, jumlah pengguna narkoba yang setiap tahun terus menunjukkan peningkatan itu, rasanya kecil kemungkinan kebijakan pemerintah tahun 2015 Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba bisa terealiasi," kata Kombes Edi Purwanto saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kulonprogo, Pemkab setempat dan Sony Ericsson di gedung PDHI Wates, Sabtu (25/7).
Ditambahkan, meningkatnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia dan wilayah Asia Fasifik, disebabkan bisnis barang haram tersebut sangat 'menggiurkan' dengan keuntungan yang luar biasa banyak.
"Tidak ada satu pun komoditas yang dijual dengan keuntungan sebesar penjualan narkoba," tandasnya.
Kegiatan yang dihadiri ratusan pelajar SLTP dan SLTA se-Kulonprogo yang bertajuk 'Cegah Penyalahgunaan Narkoba dan Tangkal Peredarannya Sebelum Terlambat' dengan dipandu penyiar KR Radio, Wisnu, dibuka secara resmi oleh Bupati setempat yang merupakan Ketua BNK Kulonprogo, Mulyono dan dihadiri Waka Polres Kulonprogo Kompol Tedy S Syarif.
Dalam kesempatan tersebut Edi Purwanto mengaku sedih, sebab meskipun angka dan korban penyalahgunaan narkoba terus mengalami peningkatan tapi perhatian masyarakat terhadap persoalan tersebut terkesan biasa-biasa saja dan tidak seheboh penanganan kasus flu Babi yang setiap hari menjadi pembicaraan dan muncul di media massa. Padahal, sesungguhnya angka kematian yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba jauh lebih besar. Dimana setiap tahun mencapai 15.000 orang yang mati sia-sia.
"Kalau dihitung setahun 365 hari berarti satu hari terjadi kematian 41 orang. Belum besarnya kerugian negara yang harus di tanggung, karena satu saja pengguna direhabilitasi membutuhkan biaya tiga juta per bulan selama sekitar enam bulan dikalikan jumlah pecandu hampir mencapai Rp 56 triliun," tegasnya.
(R-3/Wid)-s

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor