Sultan: Semoga Tak Terjadi di Jogja

DANUREJAN: Peristiwa pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta mengundang reaksi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan berharap peristiwa ini tidak terjadi di Jogja dan kota lainnya.

”Semoga tidak terjadi di Jogja dan kota-kota lain di Indonesia. Sudah ada instruksi di DIY agar pengamanan di tempat-tempat strategis ditingkatkan,” kata Sultan Sabtu (18/7).

Secara tegas Sultan juga meminta agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. Pengeboman ini, imbuh Sultan, juga hendaknya tak dikaitkan dengan agama tertentu.

Lebih lanjut Sultan mengatakan pola pengeboman dua hotel itu tidak berhubungan dengan kekecewaan pasca Pilpres.

Sedangkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga mengatakan hal yang senada. Din berharap agar semua elit tampil dengan sikap selayak negarawan. Menurutnya, kearifan dalam menyikapi persitiwa itu sangat dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan bangsa.

”Aksi teror bom tidak perlu dikaitkan dengan Pilpres, sejauh ini, pelaksanaan Pileg dan Pilpres cukup kondusif, tidak ada gejolak. Kami minta semua pihak tampil dengan kenegarawanan agar bisa menenangkan masyarakat,” ucapnya, kemarin (18/7) di kantor PP Muhammadiyah.

Terkait pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang me ngaitkan ledakan bom dengan Pilpres 2009, Din berpendapat itu merupakan hak Presiden. Menurutnya, ucapan Presiden sudah berdasarkan informasi yang dia terima. Meski demikian, kearifan dalam menanggapi ledakan bom Jakarta sangat berguna untuk menjaga keharmonisan bangsa.

Din juga meminta agar pemboman di Jakarta tidak dikaitkan dengan agama Islam. Menurutnya, itu akan sangat melukai perasaan umat Islam. Islam, imbuhnya, adalah agama yang membawa pesan kedamaian, bukan teror.

”Teror adalah teror, tidak ada kaitannya dengan agama. Kami mengutuk semua aksi teror, baik yang dilakukan individu, kelompok tertentu, maupun teror oleh negara. Tindakan seperti itu adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” katanya.

Tak terpengaruh
Sementara, Wakil Ketua Association of Tours and Travels Agency (Asita) DIY, Tri Agung menerangkan, sejauh ini, dampak ledakan bom di Jakarta belum mempengaruhi perjalanan wisata ke Jogja. Menurutnya belum ada pembatalan perjalanan wisata ke DIY akibat ledakan bom itu.

”Juga belum ada percepatan kepulangan wisatawan dari DIY. Mudah-mudahan semua memahami bahwa teror bom bisa terjadi di mana saja. Tidak hanya di Indonesia, tapi bisa juga terjadi bahkan di Amerika Serikat,” katanya.

Meski demikian, pihaknya mengkhawatirkan adanya larangan perjalanan (Travel Ban) ke Indonesia yang dikeluarkan oleh sejumlah negara. Pasalnya, saat ini Amerika Serikat, Australia, dan Singapura telah mengeluarkan peringatan perjalanan (Travel Warning) ke Indonesia. ”Jika ada Trevel Ban dari negara-negara lain, industri pariwisata di Indonesia pasti terpukul,” jelasnya. (Budi Cahyana)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor