WALHI AJAK KAMPUS PEDULI LINGKUNGAN ; Polusi Udara AncamPelajar-Mahasiswa

YOGYA(KR)- Akademisi, pelajar dan mahasiswa mempunyai andil yang cukup penting dalam upaya kelestarian lingkungan. Pasalnya selain memiliki wawasan yang cukup luas, dari pelajar dan mahasiswa cukup berisiko terkena berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara.
"Selain masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa sangat berisiko terhadap ancaman polusi udara. Pasalnya di samping jumlah kendaraan yang terus bertambah hampir setiap hari mereka berada di jalanan," kata Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DIY, Suparlan, kemarin.

Suparlan menyatakan, setiap tahun pertambahan jumlah kendaraan bermotor cukup besar dan menjadi penyumbang utama tingginya polusi udara di Yogyakarta. Bahkan pada tahun 2006 jumlah kendaraan bermotor di Yogyakarta mencapai 6.000 unit, sedangkan pada 2008 lalu sudah mencapai angka 8.000 unit kendaraan bermotor. Jumlah tersebut belum termasuk kendaraan dari luar daerah yang berada di 'Kota Pelajar' (Yogyakarta). Pencemaran udara yang semakin mengkhawatirkan itu menjadikan Walhi terinspirasi untuk mengajak kampus-kampus di DIY untuk peduli terhadap lingkungan. Hal itu penting, karena selama ini warga kampus terkesan masih kurang peduli dengan kelestarian lingkungan.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada empat kampus sebagai ajakan untuk peduli terhadap lingkungan. Ini sebagai langkah awal untuk mengajak kaum akademis untuk peduli," jelasnya.

Suparlan menambahkan, empat kampus yang menjadi pilot project ialah, Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII). "Saat ini baru empat kampus, ini awalan, setelah itu kita juga akan melaksanakan deklarasi bersama tentang ruang terbuka hijau," ujarnya. Seraya menambahkan, Walhi berharap agar kampus-kampus bisa menyalurkan pemahaman dan penyadaran kepada mahasiswa-mahasiswa baru untuk memberikan kontribusi yang nyata terhadap lingkungan.

Sementara, pemerhati lingkungan hidup di Yogyakarta yang juga akademisi, Pariata Westra menyatakan, ancaman penyakit yang dialami oleh pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta cukup tinggi. Ancaman penyakit tersebut mulai dari penyakit kulit, hingga kanker bahkan kemandulan.

Adanya ancaman tersebut pihaknya berharap ada kepedulian bersama, selama ini sudah banyak pusat studi tentang polusi udara, namun umumnya berjalan sendiri-sendiri. Padahal, lanjutnya, yang dibutuhkan untuk pencegahan, sekaligus penanganan tentang pencemaran udara dibutuhkan adanya pusat studi yang bekerja secara bersama. "Ancaman penyakit akibat polusi udara dampaknya akan dirasakan lama, tetapi hal ini butuh perhatian khusus," ungkapnya.

Ia menyebutkan, solusi untuk hal tersebut selain kesadaran terhadap lingkungan, hal terpenting adalah gerakan secara nyata terutama perwujudan ruang terbuka hijau. "Kaum terpelajar bisa menjadi motor dalam gerakan ini," tandasnya (Ria)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor