Gunungkidul, Bersiap Jadi Pusat Wisata Kreatif

GUNUNGKIDUL - Saat ini, kabupaten Gunungkidul masih bersiap untuk menjadi salah satu wilayah pusat wisata kreatif. Wacana menjadikan Gunungkidul sebagai pusat wisata kreatif ini dilakukan mengingat kota Jogjakarta juga melakukan hal yang sama. Ini menyusul pencanangan Tahun Kreatif tingkat nasional pada 2009 ini oleh Pemerintah Provinsi DIJ.

"Gunungkidul merupakan salah satu kawasan yang mempunyai destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Itu menjadi salah satu modal untuk menjadi salah satu pusat wisata kreatif. Saat ini kita masih bersiap untuk menjadikan Gunungkidul sebagai pusat wisata kreatif," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Birowo Adie kepada wartawan, kemarin.

Wisata kreatif sendiri berbeda dengan bentuk-bentuk wisata lainnya yang mengandalkan lokasi wisata. Menurut Birowo, wisata kreatif adalah jenis wisata yang mengandalkan pengembangan asset budaya.

Wisata merupakan salah satu sektor yang dijadikan sebagai andalan kabupaten Gunungkidul dalam mendatangkan Pendapatan Asli Daerah. Realisasi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi wisata selama 2008 mencapai 1.3 M dari target 1,2 M. Realisasi itu tidak terlalu mengejutkan karena pada 2007 lalu, PAD dari sektor ini mencapai 107,8 % atau sebesar Rp 970.858.360 dari target Rp 902 juta. Pada kurun

waktu 25 desember 2008 hingga tanggal 1 Januari 2009 lalu, objek wisata pantai Gunungkidul mampu meraup pendapatan hingga 140 juta.

Terkait capaian target Gunungkidul sebagai Pusat Wisata Kreatif, Birowo Adie menilainya sebagai tantangan. Dia optimis, karena kabupaten ini telah memiliki banyak aset wisata kreatif. Antara lain wisata kuliner dari aneka makanan dan minuman khas tiap-tiap daerah di Gunungkidul dan sejumlah lokasi wisata kerajinan.

Namun ia mengakui, bentuk-bentuk wisata kreatif di Gunungkidul masih membutuhkan pembinaan dan pengembangan. "Kita punya Mulo dan Nglanggeran yang memiliki wilayah khas yang eksotis," ujar dia. Mulo dan Nglanggeran memiliki kekayaan wilayah karts serta penduduk yang memiliki acara budaya tahunan. Selain itu, ada pula desa Bobung yang merupakan sentra desa kerajinan topeng kayu.

Satu hingga dua tahun ke depan, ia memastikan, pengimplementasian untuk menjadi pusat wisata kreatif belum bisa tuntas. "Kita membutuhkan banyak waktu untuk menjadikan kabupaten ini sebagai pusat wisata kreatif," imbuh dia. (hsa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor