Puluhan Siswa Belajar di Tenda Darurat

HARIAN JOGJA - Sebanyak 70 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Singkar, Wonosari terpaksa mengikuti pelajaran di tenda darurat yang terletak di sisi timur bangunan utama sekolahan. Hal itu dilakukan karena sekolah tersebut sedang dilakukan renovasi. Kepala Sekolah SDN Singkar Sukapti mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 1 Agustus atau beberapa hari setelah sekolahan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah sebesar Rp285 juta. Menurut dia, pemindahan ruang belajar ke tenda darurat itu diputuskan melalui pertemuan antara sekolah dan komite sekolah untuk menghindari protes dari para wali murid. Pasalnya, aktivitas pembangunan dikhawatirkan bisa mengganggu proses belajar mengajar.

Karena itu, Sukapti mengaku beruntung sampai tiga pekan pembangunan berjalan tidak ada keluhan dari para wali murid atau siswa akibat aktivitas pembangunan. Para siswa dinilainya justru menikmati proses belajar mengajar di tenda darurat pinjaman tersebut. Sukapti menambahkan, sekolah mesti menunggu dua tahun untuk bisa merenovasi sebagian gedung sekolahan sebelum ada bantuan DAK. Pasalnya, kondisi gedung SDN Singkar semakin kurang layak pakai akibat gempa 2006.

“Imbasnya, setelah kami mendapat kejelasan atas bantuan DAK tersebut, Sekolah memutuskan untuk merenovasi gedung kelas satu, dua dan tiga karena dianggap yang paling parah kerusakannya,” kata Sukapti. Selain merenovasi, lewat DAK 2009 sekolah juga akan merenovasi ruang perpustakaan dan kamar mandi sedangkan untuk bangunan utama yang ditempati kelas empat, lima, enam dan ruang guru.

“Ditargetkan renovasi selesai November dan langsung dipakai karena waktu pembangunannya 90 hari. Dan rencananya, kami akan kembali mengajukan proposal renovasi bangunan utama pada DAK 2010,” ungkap dia. Untuk tahun ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengucurkan DAK untuk 160 SD di Gunungkidul senilai Rp45,5 miliar.

Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 sebesar Rp40,9 miliar dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2009 sebesar Rp4,5 miliar. Warta, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, meminta Pemkab melalui Disdikpora bisa secara ketat mengawasi realisasi DAK.

”Pasalnya, pekerjaan fi sik ini dimulai 1 Agustus 2009 sampai 120 hari ke depan, termasuk sudah harus melaporkan hasil pelaksanaan rehabnya,” ungkapnya.

Oleh Galih Eko Kurniawan
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor