Kloter 1 Berangkat 23 Oktober

Pemberangkatan Haji Embarkasi Solo

RADAR JOGJA - Menghadapi musim haji yang sudah semakin dekat, pemerintah makin meningkatkan kesiapannya. Tiga kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) di tiga provinsi mengintensifkan koordinasi soal pemberangkatan calon haji (calhaj) dan pemulangan jamaah haji. Dari hasil koordinasi tiga kanwil, yakni Jawa Tengah, DIJ, dan Kalimantan Tengah, diputuskan pemberangkatan calhaj kloter pertama embarkasi Solo jatuh pada 23 Oktober.

Kepala Bidang Haji, Zakat, dan Wakaf Kanwil Depag DIJ Muhammad mengatakan, belum dipastikan calhaj dari daerah mana yang akan mendapat kesempatan berangkat pada kloter pertama. Tapi sudah dipastikan, kesempatan pertama bukan berasal dari DIJ.

Untuk jamaah haji dari Provinsi DIJ terbagi dalam dua gelombang. ''Gelombang pertama akan berangkat dengan rombongan kloter 17, 19, 21, dan 22. Sedangkan Gelombang dua nantinya ikut kloter 63, 65, 67, 69, dan 70,'' ujarnya. Namun mengenai jadwal terbang masing-masing kloter ini belum bisa diketahui secara rinci.

Kloter pertama yang berangkat dari Embarkasi Solo akan pulang tanggal 2 Desember 2009 dari Jeddah. Dengan kata lain, mereka akan berada di Saudi Arabia selama kurang lebih 40 hari. Hal ini juga berlaku bagi seluruh jemaah haji yang menggunakan ONH biasa.

Muhammad meminta kepada seluruh jamaah haji untuk menyiapkan bekal jasmani maupun rohani. ''Bagi yang ikut gelombang dua, kami harap tak perlu khawatir, karena semua pasti ada hikmahnya,'' imbuhnya. Ia juga meminta kepada seluruh calhaj untuk mempelajari manasik haji sebaik-baiknya demi kelancaran ibadah di tanah suci Makkah.

Kepala Seksi Perjalanan dan Sarana Haji Kanwil Depag DIJ Sigit Warsito mengatakan, buku paket manasik haji yang menjadi fasilitas para calhaj sudah bisa diperoleh di seluruh Kantor Depag kabupaten dan kota. Meski sempat terlambat penerbitannya, Sigit berjanji pihaknya selalu meningkatkan kualitas layanan terhadap jamaah haji.

''Diharapkan paket tersebut bisa segera diambil untuk dipelajari karena buku-buku itulah yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan ibadah haji oleh pemerintah,'' tandasnya. (nis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor