60% Masyarakat Sleman Belum Paham Cara Pemotongan Hewan Qurban

SLEMAN (KRjogja.com) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Bidang Peternakan Kabupaten Sleman mengadakan sosialisasi di 17 kecamatan di Sleman dengan cara menerbitkan buku tentang tata cara pemotongan hewan qurban. Langkah ini ditempuh, karena menurut data dari dinas terkait, sekitar 60% masyarakat Sleman belum memahami tata cara pemotongan hewan qurban dengan benar. Kebanyakan masyarakat melakukan kesalahan teknis pada saat memotong hewan kurban.

“Sebetulnya masyarakat hanya kurang paham terhadap tata cara pemotongan hewan qurban, maka kami melakukan sosialisasi terkait hal itu, supaya masyarakat juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang cara memotong hewan kurban dengan tepat,” terang Kabid Peternakan, Suwandi Azis di ruang kerjanya, Senin (16/11).

Kesalahan tersebut, lanjut Azis, diantaranya soal proses pemotongan hewan, cara menguliti serta cara pencucian. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengakibatkan proses pemotongan hingga pencucian dianggap belum memenuhi prosedur.

“Proses pemotongan sapi itu bukan ditarik dan dirobohkan secara paksa karena hal ini bisa menyebabkan aliran darah sapi yang keluar menjadi tidak sempurna. Kemudian pada saat menguliti seharusnya memakai alas supaya daging tetap terjaga kebersihannya. Pada proses pencucian juga sebaiknya menggunakan air sumur yang bersih dari kotoran, selama ini masih banyak masyarakat mencuci daging di saluran irigasi,” terangnya.

Menurut Azis sosialisasi tata cara pemotongan hewan kurban akan berlangsung hingga 21 November mendatang. “Kami telah mengadakan sosialisasi sejak Oktober hingga 21 November nanti. Sosialisasi ini dilakukan di seluruh kecamatan di Sleman. Dengan adanya sosialisasi ini kami berharap pengetahuan masyarakat tentang tata cara pemotongan hewan bisa bertambah sehingga saat memotong hewan kurban benar-benar dilakukan dengan cara yanhg tepat,” ujarnya. (Angelia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir