Hindari Kutu Loncat, Seleksi CPNS Akan Serentak Nasional

RADAR JOGJA - Pendaftaran CPNS dan pelaksanaan ujian yang tidak serempak di seluruh tanah air, memungkinkan masih terjadinya kutu loncat pendaftar. Apalagi, dalam seleksi penerimaan CPNS kali ini tidak membatasi domisi pendaftar. Mereka bebas mendaftar dimana saja dan dilakukan secara online.

Karena itulah, pada seleksi CPNS tahun mendatang, muncul wacana untuk menyelenggarakan seleksi penerimaan secara bersamaan secara nasional. Selain untuk menghindari seorang pendaftar bisa mendaftar di banyak lokasi, ini juga untuk memberikan kesempatan bagi pendaftar lain. "Ini juga dalam rangka pemerataan kesempatan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Jogja Tri Widayanto kemarin (22/11) usai pemantauan pelaksanaan ujian CPNS 2009 di sejumlah lokasi di Kota Jogja.

Usulan ini, kata dia sudah disampaikan ke Kementrian PAN (Pendayagunaan Aparatur Negara ) saat beberapa stafnya melakukan pemantuan ujian CPNS di Jogja. "Mereka serius akan mengkajinya," terang Tri.

Berdasarkan evaluasi sementara dari pelaksanaan ujian CPNS kemarin, akan dilakukan perbaikan untuk proses serupa tahun depan. Pemkot Jogja, lanjut dia, mengusulkan sejumlah persoalan untuk perbaikan. Baik kualitas seleksi penerimaan CPNS, maupun imputnya, yakni pegawai yang terekrut.

Usulan itu antara lain, peningkatan syarat IPK pendaftar dari minimal 2,75 sekarang ini menjadi 3,00 tahun depan. Selain itu, materi ujian yang selama ini hanya sebatas multiple choice akan diarahkan ke model analisis. Ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pegawai yang akan direkrut.

Di bagian lain, meskipun era sudah berganti, Tri mengakui masih ada saja upaya dari sejumlah pihak untuk melakukan tindakan penyuapan demi meloloskan pendaftar. Namun, Tri menganggap itu sebagai masa lalu. "Sekarang ini, sudah tidak zamannya lagi hal-hal seperti itu," tegasnya.

Terkait dengan usulan Komisi A DPRD Kota Jogja yang menginginkan selain mengumumkan nama-nama yang lolos, juga dicantumkan juga nilai ujiannya, Tri belum bisa memastikan itu akan dilakukan. Pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan Provinsi DIJ dan tidak bisa melakukannya sendiri. Hanya saja, meskipun selama ini belum diumumkan nilainya, Tri menjamin semua peserta bisa melihat nilai yang diperolehnya.

Sebelumnya, anggota Komisi S DPRD Kota Jogja Antonius Fokki Ardiyanto meminta panitia untuk mengumumkan nilai ujian peserta disamping nama. Dengan cara ini, kata ketua Fraksi PDIP ini akan terjadi jaminan transparansi dalam penerimaan PNS kali ini. Sebab, selama ini transparansi inilah yang sering kali dikeluhkan masyarakat. Terlebih lagi, jika dalam seleksi CPNS ini tolok ukur yang utama adalah nilai.

Berdasarkan pantuan di lapangan, pelaksanaan ujian CPNS kemarin, akibat cuaca hujan, banyak peserta yang harus terlambat masuk ke ruang ujian. Namun, karena masih dalam batas toleransi yang diperkenankan, mereka masih bisa mengikuti ujian dan mengerjakan soal selama tiga jam penuh, mulai pukul 08.00- 11.00. "Tadi ada peserta yang terlambat karena kendaraannya rusak. Dia menunjukkan alasan yang kuat. Karenanya kami persilahkan ikut ujian," ujar seorang petugas jaga di SMP 6.

Panitia seleksi CPNS Kota Jogja menetapkan sebanyak 7.445 pendaftar secara online yang bisa ikut ujian tulis kemarin. Jumlah itu hasil seleksi administrasi dari 9.386 pendaftar. Sebanyak 700 pendaftar tidak mengambil kartu ujian. Sebanyak 7.445 pendaftar ini akan berebut 373 formasi (148 guru, 114 tenaga kesehatan, dan 111 tenaga teknis)."Dan hasilnya akan diumumkan 7 Desember," lanjut Tri. Kepada mereka yang dinyatakan diterima, akan dilakukan pemberkasan penetapan 10-16 Desember 2009.(din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor