Rumah Zakat Indonesia Serius Garap Superqurban

YOGYA (KRjogja.com) - Dalam Idul Adha mendatang, Rumah Zakat Indonesia sudah pasti akan membuka layanan pengolahan hewan qurban menjadi produk makanan kaleng dalam bentuk kornet yang dinamai Superqurban Kepastian ini dipastikan Manager Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta, Awal Purnama di Yogyakarta, Selasa (24/11).

Dikatakannya, di Indonesia peredaran uang selama Idhul Adha pada hari H hingga 3 hari Tasyrik sekitar Rp 10 triliun. Untuk DIY, angka yang beredar sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 Miliar. Selama ini, banyak terjadi fenomena kemubadziran daging qurban, karena ada daerah yang berlebih menerima daging, namun banyak yang tidak mendapatkan jatah. "Melihat hal tersebut, kami menghadirkan Superqurban sebagai solusi ibadah kurban efektif dan efisien, yang mampu menjangkau berbagai pelosok, dan tahan hingga jangka waktu 3 tahun," ujarnya.

Untuk dapat berkurban lewat Rumah Zakat Indonesia, kata Awal, satu ekor kambing dihargai Rp 995.000 dan seekor sapi dihargai Rp 9.950.000. Harga tersebut sudah termasuk hingga pendistribusiannya. Menurutnya, satu ekor sapi dapat diproses menjadi 400 kaleng Superqurban, dan seekor kambing menjadi 40 kaleng.

"Pabrik kami tempat pemotongan dan pengalengan ada di Probolinggo Jawa Timur. Untuk proses kornetisasi membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Sepertiga dari pesanan dapat dikirim ke alamat pemesan apabila diminta. Kalau tidak akan disalurkan sepenuhnya ke daerah-daerah tujuan kami yang membutuhkan," terangnya.

Awal meneruskan, pengalengan daging kurban semacam ini sudah sesuai dengan Syariah Islam. Menurutnya terdapat Haditz yang mendukung pengolahan daging kurban untuk tidak langsung dikonsumsi setelah hewan kurban disembelih. "Daging ini sudah disertifikasi halal menurut MUI. Untuk distribusi terbesarnya di daerah rawan gizi. Untuk di DIY seperti di Sentolo Kulon Progo, Banguntapan dan Pleret Bantul. Untuk di kota di Mergangsan," jelasnya.

Dirinya menambahkan, manfaat lain dari Superqurban, selain mengatasi mubadzir juga dapat digunakan untuk membantu korban bencana dengan cepat. Sekitar 20% dari cadangan Superqurban menurutnya dipersiapkan untuk pemberian bantuan korban bencana di tanah air.

"Pada waktu gempa Padang kemarin, kami mengirim 80.000 kaleng kornet Superqurban ke Padang, dan langsung dapat dikonsumsi, karena memang sudah matang. Superqurban sudah diberi bumbu dan sudah diawetkan dengan cara sterisilasi, sehingga bebas dari pengawet yag merugikan kesehatan. (Den)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir