Waspadai Demam Berdarah Jelang Musim Penghujan
WONOSARI (KRJogja.com) - Menghadapi datangnya musim penghujan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya penyakit Demam Berdarah (DB). Kepala Dinas Kesehatan drg H Widodo MM kepada KRJogja.com, Rabu (4/11) mengungkapkan, untuk pencegahan harus dimulai dari perilaku masyarakat sendiri dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sebab untuk pelaksanaan fogging atau pengasapan tidak efektif, karena akan mematikan predator hewan pemakan nyamuk.
"Ada tiga hal yang menjadi tolak ukur dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi pelayanan kesehatan, perilaku hidup dan lingkungan. Sehingga diperlukan kerjasama semua pihak dalam menekan munculnya penyakit di masyarakat. Bahkan sebanyak 29 puskesmas yang berada di Gunungkidul ini juga dibuka klinik sehat. Artinya puskesmas tidak hanya menangani orang yang sakit, tetapi sebagai pusat kesehatan masyarakat, puskesmas juga bisa menjadi tempat berkonsultasi bagi warga yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kesehatan," tukasnya.
Lebih lanjut drg H Widodo MM menyatakan, layanan kesehatan selain untuk menangani orang sakit juga efektif menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya puskesmas sebagai klinik sehat, diharapkan warga yang sudah sehat akan terjaga kondisinya, sehingga mampu menekan masuknya penyakit. Selain itu juga terdapat desa siaga, UKS, yandu dan pengembangan tanaman obat keluarga. 110 puskesmas pembantu juga siap untuk memberikan layanan kesehatan terhadap masyarakat.
"Dalam melakukan penanganan kasus DB, petugas diawali melakukan penyelidikan atau epidemologi serta memberikan abate kepada masyarakat. Petugas juga menghimbau warga untuk memelihara ikan dimana akan efektif memakan jentik nyamuk. Sehingga dengan penjagaan lingkungan yang bersih dan sehat tidak akan memberikan kesempatan nyamuk untuk berkembang menjadi penyakit," ucapnya. (M-5)
"Ada tiga hal yang menjadi tolak ukur dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi pelayanan kesehatan, perilaku hidup dan lingkungan. Sehingga diperlukan kerjasama semua pihak dalam menekan munculnya penyakit di masyarakat. Bahkan sebanyak 29 puskesmas yang berada di Gunungkidul ini juga dibuka klinik sehat. Artinya puskesmas tidak hanya menangani orang yang sakit, tetapi sebagai pusat kesehatan masyarakat, puskesmas juga bisa menjadi tempat berkonsultasi bagi warga yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kesehatan," tukasnya.
Lebih lanjut drg H Widodo MM menyatakan, layanan kesehatan selain untuk menangani orang sakit juga efektif menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya puskesmas sebagai klinik sehat, diharapkan warga yang sudah sehat akan terjaga kondisinya, sehingga mampu menekan masuknya penyakit. Selain itu juga terdapat desa siaga, UKS, yandu dan pengembangan tanaman obat keluarga. 110 puskesmas pembantu juga siap untuk memberikan layanan kesehatan terhadap masyarakat.
"Dalam melakukan penanganan kasus DB, petugas diawali melakukan penyelidikan atau epidemologi serta memberikan abate kepada masyarakat. Petugas juga menghimbau warga untuk memelihara ikan dimana akan efektif memakan jentik nyamuk. Sehingga dengan penjagaan lingkungan yang bersih dan sehat tidak akan memberikan kesempatan nyamuk untuk berkembang menjadi penyakit," ucapnya. (M-5)
Komentar
Posting Komentar