Investor Lebih Tertarik Bangun Pasar Tradisional

KULONPROGO - Kendati wilayah Kulonprogo memiliki banyak potensi investasi di berbagai sektor, seperti pertambangan, pertanian dan peternakan, namun tampaknya belum banyak investor yang tertarik pada potensi yang dimiliki Kulonprogo. Kebanyakan investor yang masuk, lebih tertarik pada pengembangan pasar tradisional.

Kepala Kantor Penanaman Modal (KPM) Kulonprogo Subagya mengatakan, kebanyakan investor yang datang ke Kulonprogo bergerak bidang pengembangan pasar tradisional.

"Di tahun ini, setidaknya ada sepuluh investor yang memasukkan proposal ke pemkab dengan nilai investasi mencapai Rp 2 miliar," katanya. Itu tak lain, karena di Kulonprogo memang akan mengembangkan sepuluh pasar, diantaranya Pasar Sentolo, Pasar Jombokan, Pasar Pripih.

"Tapi tidak semua investor yang masuk ke sini kami terima, sebab untuk pengembangan pasar, pemkab hanya sebagai fasilitator. Pemkab sekadar mempertemukan investor dengan pedagang langsung," tandasnya. Untuk tahun ini, ada dua pasar yang dikembangkan yakni di Pasar Kranggan dan Pasar Brosot.

Meski demikian, sektor lain seperti peternakan, kini juga sudah mulai ada investor yang tertarik. Ada investor lokal ada pula investor asing. Untuk investor lokal, sudah ada penawaran pengembangan peternakan sapi sebanyak 100 ekor di Kecamatan Pengasih. Sedangkan dari investor asing yakni dari negara bagian Queensland ingin mengembangkan pembibitan sapi. Kemudian investor dari Korea ingin investasi ternak ayam di dua lokasi yakni di Kecamatan Sentolo dan Galur.

Selain itu, dalam waktu dekat ini akan ada peletakan batu pertama pembangunan pabrik mesin kapal juga dari investor Korea. Lokasi pabrik ada di Pedukuhan Keboan, Karangwuni, Wates.

"Saat ini masih dalam taraf pendekatan penggunaan tanahnya dengan masyarakat. Sebab masyarakat menginginkan tanah yang dipakai untuk pabrik tidak dibeli, tapi disewa, Katanya.

Sementara itu guna mengenalkan potensi yang dimiliki Kulonprogo, maka tahun 2010 nanti akan diadakan promosi. "Potensi yang akan dipromosikan diantaranya pertambangan andesit di Kecamatan Kokap dan marmer di Kecamatan Samigaluh," katanya.

Sedangkan di sektor pertanian, akan dipromosikan potensi komoditas kopi, kakao, aren, kelapa, kayu dan biofarmaka. Untuk sektor perternakan masih terfokus pada ternak sapi dan pembibitan ayam terpadu. Sedangkan di bidang kelautan yakni pengolahan ikan dan budidaya tambak udang.(ila)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir