Manunggal Fair Terancam Bubar

Dana Minim, Panitia Pesimis
KULONPROGO - Manunggal Fair yang merupakan agenda rutin sebagai ajang promosi potensi daerah dan hiburan gratis bagi masyarakat Kulonprogo, terancam bubar alias tak bisa digelar pada tahun depan, karena minimnya anggaran.

Ketua DPRD Kulonprogo Yuliardi mengatakan, anggaran yang dipatok oleh eksekutif untuk penyeleggaraan Manunggal Fair pada tahun 2010 hanya Rp 15 juta. Dengan dana yang minim itu, katanya, kemungkinan Manunggal Fair tidak bisa terselenggara seperti tahun-tahun sebelumnya. "Dengan melihat minimnya anggaran itu, kami khawatir Manungal Fair tak terselengarakan di tahun depan," katanya.

Meski demikian, ia berharap agar Manunggal Fair tetap bisa diadakan meski anggaran minim. Caranya, bisa melakukan pengalihan anggaran terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak penting dan tidak mendesak. "Acara seremonial bisa mulai dikurangi, sehingga bisa dialihkan untuk penyelenggaraan pameran tahunan itu," lanjutnya.

Ketua Panitia Manunggal Fair 2009 Mudopati Purbohandowo membenarkan bahwa anggaran untuk tahun 2010 sangat minim. Dia membandingkan untuk penyelenggaraan 2008 lalu, sedikitnya menghabiskan Rp 112 juta. Demikian pula pada 2009 kemarin, menghabiskan Rp 76 juta.

Nah karena tahun 2010 hanya dianggarakan Rp 15 juta, maka pihak panitia harus memutar otak untuk mencari dana tambahan. "Dengan dana Rp 15 juta, panitia tak sanggup menyelenggarakannya," katanya.

Alternatif yang bisa diambil agar Manunggal Fair bisa tetap digelar, adalah dengan menggandeng pihak ketiga. Tapi persoalannya, jika harus menggandeng swasta, tentu dalam rangka mencari untung.

"Jika harus menggandeng pihak ketiga, tentunya arahnya akan menggunakan tiket masuk. Kemungkinan lain masih kita bahas, karena Manunggal Fair merupakan hiburan murah bagi warga, sehingga kalau harus bayar kemungkinan memberatkan warga," terangnya.(ila)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor