Awan Comulus Nimbus, Potensi Hujan Angin

YOGYA (KRjogja.com) - Cuaca yang tidak menentu di wilayah DIY belakangan ini, justru menjadi salah satu penyebab mengapa ketika hujan turun selalu diiringi dengan angin kencang. Seperti yang terjadi, Senin (11/1) kemarin, hujan yang terjadi hampir merata di DIY, diiringi dengan petir dan angin kencang. Bahkan, akibat cuaca buruk ini, 2 penerbangan di Bandara Adisucipto sempat delay (tertunda. red).

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Tony Wijaya mengatakan, apa yangterjadi kemarin, dikarenakan munculnya awan Comulus Nimbus, yakni awan yang berpotensial menimbulkan hujan beserta angin kencang dan petir. Dari pantauan BMKG DIY, musim hujan di DIY yang dimulai sejak awal bulan Januari ini, awan Comulus Nimbus baru muncul 1 kali saja saat hujan deras kemarin.

“Pada musim hujan kali ini, awan Comulus Nimbus baru sekali terjadi. Kemarin sempat terbentuk awan Comulus Nimbus di atas Kota Yogyakarta sekitar pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB,” jelas Tony Wijaya di Yogyakarta ketika dihubungi KRjogja.com, Selasa (12/1).

Digambarkan Tony Wijaya, awan ini akan terbentuk saat hujan berlangsung tidak merata. Artinya, 1 hari hujan, lantas kemudian 2 atau 3 hari tidak turun hujan, namun hari barikutnya turun hujan kembali.

“Saat hari tidak hujan, saat panas tersebut, maka awan Comulus Nimbus berpotensi terbentuk. Ketika berikutnya hujan, dipastikan hujan yang turun dari awan ini akan cukup deras dengan diiringi angin besar dan petir,” katanya.

Mengingat bulan Januari merupakan puncak tertinggi musim hujan, BMKG Yogyakarta mengharapkan agar masyarakat mewaspadai adanya perubahan cuaca yang sewaktu-sewaktu bisa berubah. Pasalnya, awan Comulus Nimbus bisa sewaktu-waktu terbentuk.

“Sementara ini, awan Comulus Nimbus sudah tidak nampak. Namun masyarakat tetap harus waspada. Pohon yang rimbun diharap bisa dipangkas, waspadai juga papan reklame yang tinggi. Drainese bisa juga perlu diperhatikan, agar saluran air menjadi lancar,” terang Tony Wijaya. (Van)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor