Baru Dirilis, Segera Direvisi Lagi

MANTRIJERON: Dinas Kebudayaan Buku Provinsi DIY kemarin Sabtu (23/1) di Hotel Brongto Jogja meluncurkan 2 buah buku berjudul Ensiklopedi Kraton Jogja dan Ensiklopedi Kotagede. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Djoko Dwiyanto kepada wartawan usai acara, cetakan pertama kedua ensiklopedia yang masing-masing berjumlah 500 eksemplar ini tidak akan diperjualbelikan, melainkan diberikan kepada tamu kenegaraan yang berkunjung ke Jogja.

Bagi masyarakat umum yang ingin membaca ensiklopedia, Djoko mengungkapkan ada beberapa buku yang telah diedarkan pada media tertentu. Ensiklopedi Kraton yang berjumlah 409 halaman dan Ensiklopedi Kotagede setebal 226 halaman ini disebut olehnya masih perlu direvisi. Usai melakukan revisi, direncanakan kedua buku tersebut pada tahun 2011 akan ditawarkan ke pihak ketiga. “Kami akan merevisi ensiklopedia ini, paling cepat revisi selesai tahun 2011.

Setelah itu, akan ditawarkan ke pihak ketiga atau istilahnya sponsorship dengan sosok, tampilan atau warna yang berbeda. Buku usai revisi inilah yang akan diperjualbelikan untuk umum,” tutur dia. Menurut Penghageng Karaton Ngayogjakarta Hadiningrat, GBPH Joyokusuma, memang ada sejumlah hal yang tidak match antara Ensiklopedi Kraton versi Dinas Kebudayaan itu dengan versi yang ada di Karaton. “Secara sekilas saya baca memang ada yang tidak sesuai di buku itu.

Misalnya soal penggunaan gelar yang sekarang beberapa sudah tidak dipakai,”ujarnya. Menurutnya, masing-masing sultan yang memerintah Karaton Ngayogjakarta Hadiningrat memiliki kebijakan yang berbedabeda. Terlebih pada masa Sinuwun Sultan HB IX, yang banyak melakukan penyederhanaan dalam struktur organisasi maupun tata kehidupan Keraton.”Nah, mungkin hal-hal yang tidak sesuai ini bisa direvisi.”

Gubernur DIY, HB X di dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Pembangunan, Bayudono menyampaikan, kedua ensiklopedia ini merupakan bentuk identitas Jogja yang digarap melalui produktivitas dan kreativitas. “Saya menyambut baik dan memberikan penghargan atas diterbitkannya Ensiklopedi Kraton Jogja ini, karena setiap upaya pemberian informasi kepada masyarakat luas tentang budaya Keraton Jogja menambah khazanah pengetahuan masyarakat,” kata Bayu sesuai teks sambutan dari HB X itu.

Informasi penting Buku yang digarap oleh tim ahli dari UGM, Keraton, Dewan Kebudayaan, dan ISI ini memberikan informasi sejarah mengenai peristiwa, tokoh, dan tempat penting yang berhubungan dengan Kraton Jogja dan Kotagede. Selain itu, dilampirkan juga fotofoto bersejarah, info pernik budaya dan ragam pariwisata kawasan Jogja. “Tahun 2011, selain merevisi kedua ensiklopedia ini, kami juga akan meluncurkan Ensiklopedi Yogyakarta.

Buku itu berisi mengenai 13 kawasan cagar budaya. Ketika kita membicarakan Jogja sebenarnya tidak dapat terbatas oleh wilayah Kota dan Provinsi DIY karena Banyumas pun masuk menjadi afi liasi budaya Jogja. Selain itu akan ada informasi mengenai macam kuliner, objek wisata serta 10 item informasi lain,” imbuh Djoko. (edi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor