BMKG Ingatkan Nelayan Pantai Selatan

YOGYA (KRjogja.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)Yogyakarta mengingatkan nelayan di pantai selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)untuk mewaspadai munculnya gelombang tinggi dan menunda aktivitas mencari ikan.

Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Geofisika Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, Kamis (7/1), mengatakan nelayan di Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul, DIY, agar waspada dan sebisa mungkin tidak melaut terlebih dahulu karena saat ini sedang berhembus angin muson barat. "Saat ini sedang berhembus angin muson barat dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per jam sehingga mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi dan membahayakan perahu nelayan," katanya.

Dia mengatakan, kondisi cuaca ini akan berlangsung hingga akhir pekan, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan nelayan diimbau jangan melaut selama kurun waktu tersebut. "Angin muson barat ini berasal dari daratan Asia yang langsung menuju Australia dan memiliki tekanan tinggi lebih dari 1.100 milibar, namun saat mendekati Australia tekanannya berkurang," katanya.

Sementara itu sejumlah nelayan di Kabupaten Bantul mengaku sejak beberapa hari ini tidak melaut karena adanya gelombang pasang yang cukup tinggi dan tiupan angin kencang. "Kami beberapa hari ini tidak melaut untuk mencari ikan karena gelombang pasang cukup tinggi disertai angin kencang," kata nelayan pantai Parangtritis, M Taufik.

Parimin nelayan di Pantai Depok, mengatakan dalam kurun waktu satu pekan terakhir sudah jarang melaut. "Selain gelombang tinggi dan angin bertiup cukup kencang, tangkapan ikan juga sangat minim sehingga nelayan selalu merugi, sehingga daripada terus merugi, lebih baik libur melaut dulu," katanya. (Ant/Tom)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor