Daerah, Rawan Human Trafficking

KULONPROGO - Perdagangan manusia (human trafficking) dengan modus tawaran kerja masih kerap terjadi, terutama di daerah pengerah tenaga kerja. Begitu pula di Kulonprogo, meski secara data, kasus perdagangan manusia masih nihil, tapi indikasi ke arah sana sangat besar. Sebab, Kulonprogo juga termasuk sebagai kabupaten pengirim tenaga kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal itu sebagimana dikatakan Kabid Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemdes, Perempuan dan KB Kulonprogo Siti Muqodimah dalam sosialisasi dan advokasi pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Gedung Binangun Pemkab Kulonprogo, kemarin

"Indikasi perdagangan manusia memang ada, hanya saja jika dilihat dari kasus dan jumlahnya, di Kulonprogo belum ada yang secara resmi masuk ke kami," ujarnya.

Dalam mencegah terjadinya perdagangan manusia, diperlukan kerja sama semua pihak, salah satunya dengan ketenagakerjaan. Modus kejahatan ini biasanya berlatar belakang tawaran kerja.

Agar kekhawatiran itu tak terjadi, akan dibuat draft rencana aksi daerah sebagai landasan kerja gugus tugas pencegahan dan penanggulangan perdagangan orang. "Tindak lanjut sosialisasi ini akan dilakukan implementasi terbatas dengan mengandeng kader, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan forum komunikasi pekerja sosial masyarakat (FKPSM) untuk menyebarluaskan informasi mengenai perdagangan manusia," terangnya.

Wakil Bupati Kulonprogo Mulyono mengatakan, perdagangan manusia merupakan bentuk perbudakan modern, dan melanggar harkat martabat manusia. Para korban biasanya menimpa kaum perempuan berusia produktif. "Karena itu, upaya untuk meniadakan perdagangan manusia perlu dikembangkan lebih jauh," ujarnya.

Mulyono pun mengimbau kepada calon pekerja di daerah untuk tidak mudah diiming-imingi tawaran kerja di luar negeri, sebab pratek trafficking ini biasanya berkedok penipuan penyaluran tenaga kerja. "Hati-hati dengan tawaran kerja, harus benar-benar dicermati, jangan sampai menjadi korban perdagangan manusia," pengkasnya.(ila)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir