Diusulkan Nama Pustakasala Candi di Kampus UII

RADAR JOGJA - SLEMAN - Keberadaan Candi Syiwa yang ditemukan di area kampus UII Jogja kian menarik. Terbukti, tiap jam istirahat 12.00-13.00, candi berupa Lingga Yoni dan Arca Ganesha tersebut selalu ramai dikunjungi warga sekitar. UII pun turut meramaikan dengan mengusulkan sebuah nama baru untuk candi yang sementara diberi nama Kimpulan itu. Nama Kimpulan diambilkan dari daerah ditemukannya candi, yakni Dusun Kimpulan.

Ketua Tim Ekskavasi dari Badan Wakaf UII Suwarsono mengatakan, lembaganya mengusulkan nama baru candi dengan sebutan Pustakasala. Menurut Suwarsono, nama itu muncul setelah dilakukan diskusi dengan beberapa arkeolog.

Pustakasala berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti perpustakaan. "Ini masih usulan secara informal. Nama ini muncul disesuaikan momentum dimana lokasi penemuan candi ini awalnya mau dibangun perpustakaan," ujar Suwarsono yang juga mantan dekan Fakultas Ekonomi UII, kemarin (26/1).

Hal itu dikuatkan dengan rencana Badan Wakaf UII menjadikan candi sebagai halaman depan perpustakaan. Lembaga yang dipimpin Luthfi Hasan itu awalnya mengusulkan empat bakal nama candi. Yakni Ganesha, Kala, Padma, dan Pustakasala. "Nama yang terakhir itulah yang akhirnya dipilih oleh Badan Wakaf," ungkap Suwarsono.

Selanjutnya, kata Suwarsono, Badan Wakaf akan melakukan pembicaraan lebih dalam dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata terkait penamaan candi yang ditemukan pertama kali pada Jum'at, 11 Desember 2009 lalu itu.

Kapokja Pemugaran Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jogja Budhy Sancoyo tidak mempermasalahkan soal usulan penamaan candi. "Boleh-boleh saja, nggak masalah. Itu kan kehendak Badan Wakaf. Hanya saja, kalau nanti ada temuan prasasti ya harus dibicarakan lagi," katanya.

Tak harus prasasti, termasuk jika ditemukan tulisan-tulisan pendek pada batu-batuan kuno. Jika ada yang menunjukkan jati diri candi tersebut, maka sangat mungkin penamaan disesuaikan dengan isi dalam tulisan tersebut.

Dikatakan Budhy, prasasti yang ditemukan pada suatu situs kuno biasanya menjadi dasar penelusuran asal muasal benda yang ditemukan. Termasuk candi. Hingga kemarin, tim ekskavasi masih melanjutkan penggalian mencari 8 Lingga Pathok yang diperkirakan tersebar di 8 penjuru mata angina.

"Hari ini (kemarin) lapisan budaya candi (maeveld) sudah kelihatan hingga pagar halaman," katanya. Budhy menambahkan, masih akan mencari denah pagar halaman untuk mengetahui luas candi secara keseluruhan.

Dari pantauan, penggalian dilakukan dibagian selatan candi utama. Sebuah alat kerek telah disiapkan untuk mengangkut batu-batu besar yang tertimbun di dalam tanah. Batu-batu itu diperkirakan terpendam lebih dangkal dari halaman candi.(yog)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor