Menbudpar Tinjau Candi Kimpulan UII

Badan Waqaf Klaim Habiskan Rp 1 M
RADAR JOGJA - SLEMAN- Penemuan candi di area kampus UII tak hanya menehebohkan publik DIJ. Pemerintah pusat pun merespon. Hari ini (4/1), Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik rencananya akan meninjau candi yang sementara baru ditemukan arca Ganesha dan lingga-yoninya.

Kapokja Perlindungan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIJ Indung Panca Putrra mengatakan Menbudpar diagendakan meninjau lokasi candi UII sekitar pukul 15.00. "Sebelumnya, Pak Jero Wacik akan ke Kraton Jogja dan Candi Prambanan dulu," ungkapnya, kemarin (3/1).

Berbagai persiapan menyambut kehadiran Menbudpar dilakukan oleh tim ekskavasi. Kotak-kotak peta grit di sekitar candi utama terus digali dan diratakan hingga lantai dasar. Air hujan yang menggenangi kotak-kotak grit disedot agar antefik dan pondasi pagar langkan serta arca tampak dari permukaan tanah. Bahkan, Plt Bupati Sleman Sri Purnomo, sore kemarin, hadir ke lokasi untuk meninjau persiapan penyambutan Menbudpar. Sementara, penemuan situs candi di area yang sebenarnya akan didirikan bangunan perpustakaan itu, ternyata telah merugikan Badan Wakaf UII sedikitnya Rp 1 milyar.

Ketua Badan Wakaf UII Luthfi Hasan mengungkapkan biaya Rp 1 milyar tersebut guna pembangunan fisik awal perpustakaan. Diantaranya untuk biaya penentuan lokasi, pembuatan desain dan rancang bangun. Lebih lanjut Luthfi mengatakan desain awal perpustakaan akan dibangun beberapa bilik, diantaranya ruang seminar berkapasitas 550 orang dan fasilitas pendukung untuk 360 orang. Perpustakaan akan menampung sedikitnya 200 ribu koleksi buku ditambah 62 unit komputer. Kendati begitu, Luthfi mengaku tak mempermasalahkan kerugian finansial, demi melestarian benda peninggalan cagar budaya. Selanjutnya, kata Luthfi, badan wakaf berencana memindahkan lokasi pembangunan perpustakaan di sebelah barat penemuan candi. Tentu saja di area yang tidak jauh dan tak kalah luas dari lokasi candi. Menurut Luthfi, rencananya perpustakaan sengaja dibangun berdekatan dengan masjid kampus. Berupa bangunan berlantai empat dengan luas total 4.795 M2. "Di area kampus UII masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk membangun kembali perpustakaan. Setidaknya butuh sekitar 7.500 M2 tanah untuk menampung sekitar 1.384 pengunjung perpustakaan," ujarnya.

Hingga kemarin, tim ekskavasi masih belum bisa memastikan keberadaan arca Durga dan Agastya yang biasanya selalu berada di kanan dan kiri arca Syiwa. Pada candi Kimpulan di UII ini arca Syiwa diwujudkan dalam bentuk lingga dan yoni. "Arca Syiwa dalam bentuk lingga dan yoni adalah biasa pada mitologi candi Hindu. Tapi kalau di kiri dan kanan lingga yoni atau arca Syiwa kok tidak ada arca Agastya dan Durga, itu baru unik," ungkap Kapokja Pemugaran BP3 DIJ Budhy Sancaya selaku koordinator ekskavasi. (yog)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir