Pameran Sekolah Tempoe Doeloe Digelar
YOGYA (KRjogja.com) - Museum Anak Kolang Tangga Yogyakarta bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan olah Raga Propinsi DIY menggelar pameran pendidikan bertajuk Sekolah Tempoe Doeloe mulai Senin (18/1) hingga Sabtu (23/1). Pameran ini merepresentasi gambaran sekolah masa lalu yang direflesikan pada sekolah masa kini berlangsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina, Jalan Pramuka No.244 Yogyakarta.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Propinsi DIY, Drs Suroyo menjelaskan pameran ini dapat menggugah dan mengembangkan apresiasi anak terhadap seni dan kebudayaan masa lalu hingga masa kini.
"Pendidikan yang diterapkan pada masa lalu menjadi pondasi pendidikan masa kini baik teknik maupun sistemnya. Karena itu, bisa diambil pembelajaran dan masih bisa diterapakan hingga sekarang karena bersifat kegotongroyongan dan kebersamaan," imbuhnya.
Kurator Museum Anak Kolong Tangga yang membuka pameran ini, Rudi Corens mengatakan pameran ini menjadi media pengenalan sekaligus metode pembelajaran bagi semua siswa, baik normal ataupun yang memiliki keterbatasan fisik serta mental tentangpendidikan masa lalu.
Rudi menjelaskan pameran menampilkan sekitar 150 foto, teks buku dan dokumentasi berbagai objek yang pernah menunjukkan implementasi awal dari metode-metode pengajaran yang digunakan pada masa kini. Kunjungan siswa SLB dan Sekolah Inklusi, relawan Museum Anak Kolong Tangga tidak hanya akan memberikan panduan khusus. Namun menyediakan ruang bagi siswa dan giri untuk mengekspresikan opini dan kesan melalui sesi siaran televisi.(Fir)
Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Propinsi DIY, Drs Suroyo menjelaskan pameran ini dapat menggugah dan mengembangkan apresiasi anak terhadap seni dan kebudayaan masa lalu hingga masa kini.
"Pendidikan yang diterapkan pada masa lalu menjadi pondasi pendidikan masa kini baik teknik maupun sistemnya. Karena itu, bisa diambil pembelajaran dan masih bisa diterapakan hingga sekarang karena bersifat kegotongroyongan dan kebersamaan," imbuhnya.
Kurator Museum Anak Kolong Tangga yang membuka pameran ini, Rudi Corens mengatakan pameran ini menjadi media pengenalan sekaligus metode pembelajaran bagi semua siswa, baik normal ataupun yang memiliki keterbatasan fisik serta mental tentangpendidikan masa lalu.
Rudi menjelaskan pameran menampilkan sekitar 150 foto, teks buku dan dokumentasi berbagai objek yang pernah menunjukkan implementasi awal dari metode-metode pengajaran yang digunakan pada masa kini. Kunjungan siswa SLB dan Sekolah Inklusi, relawan Museum Anak Kolong Tangga tidak hanya akan memberikan panduan khusus. Namun menyediakan ruang bagi siswa dan giri untuk mengekspresikan opini dan kesan melalui sesi siaran televisi.(Fir)
Komentar
Posting Komentar