Sunmor UGM, Kawasan Rekreasi Minggu Pagi

YOGYA (KRjogja.com) - Sunday Morning di kawasan UGM atau sering dikenal dengan Sunmor UGM menjadi wahana rekreasi tersendiri bagi masyakarat Yogyakarta maupun para pendatang. Kesejukan udara serta keasrian di lingkungan kampus UGM menjadi tempat yang sangat representatif untuk berolahraga di pagi hari. Ditambah dengan ratusan pedagang yang menggelar dagangannya di sepanjang jalan Notonegaran, membuat kawasan Sunmor UGM tak pernah mati.

Ribuan warga yang tinggal di Yogyakarta, nampak tumpah ruah di kawasan ini. Mereka terdiri dari berbagai berlatar belakang usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan banyak pula yang datang bergerombol bersama keluarga, kelompok mahasiswa, gerombolan anak kos maupun yang lainnya.

Salah satunya Winda serta tiga rekannya yang tinggal dalam satu kos. Mereka berempat hampir tiap minggu pagi tak pernah melewatkan Sunmor UGM. Menurutnya, Sunmor UGM sudah menjadi bagian dari pola kehidupan para mahasiswa. "Kita semua kan kuliah di sini, jadi kalau hari Minggu pagi kita selalu rutin ke kampus. Itung-itung sembari olahraga kita bisa cari sarapan sekaligus cuci mata. Disini kan juga banyak penjual asessoris anak kos dengan harga yang pas buat kita. Jadi kayaknya pas banget deh buat kehidupan mahasisw," tutur Winda kepada KRjogja.com

Winda dan rekan-rekannya inipun berharap kepada pihak UGM untuk melakukan improvisasi kawasan Sunmor UGM ini. Misalnya dengan membangun infrastruktur pendukung seperti MCK serta tempat untuk berteduh. Selain itu, kegiatan yang sifatnya edukasi juga sangat bagus jika bisa digelar di kawasan Sunmor UGM.
"Orang yang datang kesini kan sangat banyak, nah jika pihak kampus bisa menggelar kegiatan yang sifatnya mendidik, saya kira itu sangat bagus. Atau setidaknya, hasil-hasil atau produk para mahasiswa UGM bisa dipamerkan disini," usul Wida.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Heri dan keluarganya. Ayah dua anak ini sengaja mengajak keluarganya ke Sunmor UGM hanya sekedar untuk rekreasi sambil mencari barang untuk asessoris rumahnya. "Mumpung minggu, jadi kita bisa kumpul keluarga. Apalagi anak saya ini masih kecil, jadi paling suka di tempat yang ramai. Jalan-jalan sambil belanja di ruang terbuka," ujarnya.

Selain sebagai wahana rekreasi, kawasan ini juga simbol dari ekonomi masyarakat kecil. Hampir semua yang berjualan ditempat ini menggelar dagangannya dengan lesehan. Barang-barang yang dijual pun merupakan hasil dari produk rumahan. Di samping itu, pemasukan dari lahan parkir juga menyimpan potensi pajak bagi pembangunan daerah setempat.(dhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor