Syukurlah, Kenaikan Tarif Prameks Ditunda

YOGYA (KRjogja.com) - Setelah melalui diskusi dan kompromi yang cukup panjang antara pihak PT KA (Persero) Daops VI Yogyakarta dengan Komunitas dan Paguyuban Penglajo Prameks, akhirnya diperoleh kesepakatan, kenaikan tarif kereta Prambanan Ekspres (Prameks) ditunda. Penundaan tersebut ditetapkan hingga waktu yang tidak terbatas sampai pihak PT KA mampu membuktikan peningkatan pelayanan pada penumpang.

"Kami dari PT KA Daops 6 Yogyakarta merasa malu jika harus menaikkan tarif sementara masih ada banyak keluhan dari pelanggan. Memang operasional kami untuk Prameks sangatlah terbatas, terlebih dari 4 set kereta yang kita miliki, 3 diantaranya sudah rusak. Sehingga menjadikan pelayanan kurang maksimal," ujar Kepala PT KA (Persero) Daops 6 Yogyakarta, Noor Hamidi ketika berdiskusi bersama pelanggan Prameks di Stasiun Tugu Yogyakarta, Jumat (29/1) malam.

Menurut Noor, pihaknya sepakat untuk menunda kenaikan tarif Prameks yang direncanakan menjadi Rp 10.000 dan Rp 20.000 pada 1 Februari mendatang. Selebihnya, pihak PT KA Daops VI akan melakukan berbagai perbaikan guna meningkatkan pelayanan. Setelah itu, kesepakatan dan kompromi kenaikan tarif akan dibicarakan lebih lanjut dengan para pelanggan.

"Sekarang ini kami akan meningkatkan dulu dari segi kualitas pelayanan mulai dari kelayakan dan kesiapan armada sampai ketepatan waktu. Jika sudah dirasa cukup memuaskan, maka kami akan memberlakukan kenaikan tarif. Tentunya dengan kesepakatan bersama yang tidak memberatkan. Bisa didiskusikan lagi apakah mau 10 persen atau 15 persen, karena jika hanya naik 5 persen saja kami merasa masih merugi," terangnya.

Dilain hal, koordinator Komunitas dan Paguyuban Penglajo Prameks wilayah Solo, Kuntoro mengaku menyambut positif dengan penundaan kenaikan tarif Prameks. Hanya saja, pihaknya masih akan membentuk tim pengkaji yang berfungsi untuk menilai apakah pelayanan yang diberikan dari PT KA sudah cukup layak dan bisa dijadikan indikasi kenaikan tarif.

"Peningkatan pelayanan itu standarnya seperti apa kan belum bisa diukur. Karena itu kami sepakat akan membentuk semacam tim untuk mengontrol indikator apa saja yang bisa relevan dijadikan alasan untuk menaikkan tarif Prameks," ucapnya.

Seperti diketahui, tarif Prameks rute Yogyakarta-Solo yang semula Rp 8.000 rencananya pada 1 Februari 2010 mendatang akan dinaikkan sekitar 25 persen menjadi Rp 10.000. Sementara untuk rute Yogyakarta-Kutoarjo akan dinaikkan dari Rp 16.000 menjadi Rp 20.000. Kenaikan tarif tersebut akhirnya resmi dicabut hari ini dan akan dikembalikan lagi pada tarif lama. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor