Di Jogja Baru Ada 1 juta Nasabah Tabungan

HARIAN JOGJA: Gerakan Indonesia Menabung resmi dicanangkan serentak Sabtu (20/2). Di Jogja pencanangan dilakukan di Alun-alun Selatan Keraton Jogja dan diresmikan langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X serta dihadiri para pelaku perbankan DIY.

Dalam sambutannya Sri Sultan mengatakan, kegiatan semacam ini diharapkan mampu mengubah sikap dan pola konsumtif menjadi produktif dan berorientasi masa depan.

"Ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat, betapa pentingnya melestarikan kearifan tradisional menabung yang diajarkan berbagai budaya-budayanusantara,” ujarnya. Gerakan Indonesia Menabung ini sekaligus menandai peluncuran produk Tabunganku dari Bank Indonesia.

Di DIY, sebanyak 25 bank umum dan 44 BPR telah menyatakan komitmennya untuk memiliki produk Tabunganku. Menurut Deputi Pemimpin Bank Indonesia DIY, Luctor Etemergo T, produk Tabunganku diharapkan mengakomodasi masyarakat kelas bawah karena persyaratan untuk menjadi nasabah cukup mudah dan bebas biaya administrasi bulanan.

"Setoran awal Tabunganku di bank umum hanya Rp20.000, sementara di BPR atau BPRS minimum hanya Rp10.000,” katanya.

Dari data Bank Indonesia, dari 2,5 juta anggota masyarakat (usia produktif) yang berpotensi menjadi nasabah tabungan, baru 42% saja yang telah memiliki tabungan.

Pimpinan Bank Indonesia DIY, Sutikno mengungkapkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga di DIY bisa dipacu jika nasabah potensial tersebut digarap dengan baik.

"Tahun lalu DPK tumbuh 16.74% menjadi Rp21 triliun dengan jumlah rekening 2,1 juta. Tabungan masih mendominasi komposisi dana tersebut dengan 49,82%. Akhir 2008 saja tercatat di Jogja terdapat 221.000 mahasiswa, ini potensial,” katanya.

Sementara itu Ketua Perbarindo (Persatuan BPR Indonesia) DIY, Teddy Alamsyah mengatakan, produk Tabunganku sebenarnya bukan hal baru bagi BPR.

"Selama ini itu sudah kita lakukandi BPR. Tapi kami juga menyambut baik karena hal ini menjunjukkan di BPR dan Bank Umum sama konsepnya,” ujarnya.

Ia sendiri berharap DPK BPR di DIY bisa tumbuh setidaknya 16% dengan adanya program ini.(Harian Jogja/Galih Kurniawan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor