Jogja Semakin Langka Air Bersih

HARIAN JOGJA: Kualitas air di Jogja semakin memprihatinkan. Hasil penelitian rutin pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terhadap sample air tanah di Kota Jogja belum lama ini menunjukkan pencemaran oleh bakteri semakin meningkat.

"Dulu kualitas air masih bagus, tapi sekarang sudah tidak steril. Air sungai tidak bisa dipakai lagi, apalagi untuk minum,” keluh Ramlan (35), warga kelurahan Patangpuluhan. Warga sekitar aliran sungai masih ada yang membuang sampah ke sungai meskipun sudah ada petugas yang setiap hari mengangkut sampah. "Pengennya air bisa bersih lagi seperti dulu,” harap Ramlan.

Sebagian besar warga Patangpuluhan tidak menggunakan jasa air dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Mereka mengatasi masalah kualitas air yang buruk dengan memasak air untuk dikonsumsi.

"Kalau air hanya tercemar bakteri, bisa saja dengan dimasak jadi layak minum. Namun, jika ada unsur logam dalam air, itu bisa bahaya,” ujar Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM Hari Kusnanto.

Sepertu halnya air permukaan, air tanah di Jogja telah tercemar limbah dari rumah tangga, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Hari mempertanyakan penyebab tercemarnya air tanah oleh bakteri E-coli.

"Kemungkinan ada septic tank yang bocor atau kualitasnya tidak baik dan telalu dekat dengan sumber air tanah,” jawabnya.

Warga bisa memperbaiki kualitas air dengan membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk limbah sebelum masuk ke sungai.

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup masih diabaikan masyarakat. Salah satunya adalah tidak membuang limbah ke badan sungai langsung tanpa pengolahan.

"Jika warga kreatif menggunakan saringan air, itu lebih baik. Semoga masyarakat sadar dan mencintai air tanah, misalnya dengan tidak membuang-buang air,” saran Hari.(Kiky Amalia Indriani)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor