Muslim Turki Bagikan Daging Sapi 90 Ton

Daging Qurban untuk Warga Miskin Bantul

BANTUL - Rari raya Idul Adha 1430 memang sudah berlalu beberapa bulan lalu. Namun demikian bukan berarti daging qurban yang disembelih pada hari raya lalu sebagai tanda pengorbanan kepada Allah sudah habis dikonsumsi oleh yang hak. Umat muslim keturunan Turki yang bermukim di Australia membagikan puluhan ton daging sapi kepada ribuan keluarga miskin Bantul, Sabtu kemarin (6/2).

Daging sapi yang diberikan umat muslim yang tergabung dalam sebuah yayasan Prof. Dr. Mahmud Es'ad Cosan Foundation Australia (MEC) itu dibagikan kepada 18 ribu keluarga miskin yang ada di 12 Kecamatan se-Bantul. Setiap keluarga miskin setidaknya mendapatkan daging sapi yang Setiap kepala keluarga miskin setidaknya mendapatkan daging sapi seberat antara 4,5 kg hingga 5 kg, sehingga bila ditotal keseluruhan sekitar 90 ton daging sapi.

Ali Cetin, Pimpinan Prof. Dr. Mahmud Es'ad Cosan Foundation Australia (MEC) menjelaskan daging sapi qurban diberikan dalam rangka sebagai kewajiban dari umat muslim dan diharapkan bantuan daging ini menghapus sekat-sekat antar umat beragama diseluruh dunia. "Semoga daging sapi ini bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan serta meningkatkan gizi bagi keluarga di Bantul," kata Ali Cetin, dihadapan penerima bantuan daging qurban di Pendopo Balai Desa Bantul, Sabtu kemarin, (6/2).

Ali menambahkan bantuan daging sapi qurban umat muskim keturunan Turki di Australia ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Server Indonesia yang sebelumnya juga pernah menyalurkan bantuan berbagai kebutuhan makanan pokok ketika warga Bantul dilanda gempat 2006 silam. "Ini sebagai tindak lanjut program yang dijalan beberapa lalu, semoga daging sapi dapat meringkatkan keluarga miskin di Bantul," paparnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Pemda Bantul, Sri Budoyo menegaskan dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, daging sapi qurban yang dibagikan kepada keluarga miskin layak dikonsumsi. Sebab, sebelumnya juga lolos dari karantina di Pelabuhan Tanjung Priok dan juga telah lolos uji kesehatan daging di Laboratorium Balai Kesehatan DIY.

"Meski daging sapi qurban dalam kondisi beku, tapi masih layak dikonsumsi karena sudah lolos uji laboratorium. Sebelum dimasak, sebaiknya daging dipanaskan lebih dulu supaya rasa daging lebih nikmat," terang Budoyo.

Sekda Bantul, Gendut Sudarta mengungkapkan karena daging sapi qurban yang dibagikan jumlahnya terbatas, maka tidak semua masyarakat Bantul mendapatkan daging sapi. Daging sapi asal umat muslim Australia diberikan kepada keluarga yang keluarga miskin (gakin) saja.

"Jadi, selain keluarga miskin tidak dapat karena memang bukan haknya. Yang mendapatkan daging sapi kurang lebih ada 18 ribu kepala keluarga miskin yang tinggal di 12 kecamatan ," kata Gendut.

Dengan adanya bantuan daging sapi qurban ini Gendut berharap warga tidak berdesak-desakan supaya tidak ada tindakan anarkis yang mengakibatkan oraang lain terluka seperti pembagian zakat mal di Jawa Timur beberapa bulan lalu. Gendut juga menghimbau supaya bantuan daging sapi dikaitkan dengan pemilukada Bantul. sebab, bantuan ini tidak ada kaitannya dengan pimilukada yang bakala digelar Mei mendatang.

"Gara-gara pembagian daging sapi qurban menyebabkan jatuh korban. Kita malu bila ada jatuh korban dan masuk media," terang Gendut. (mar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor