Pendidikan Seks Remaja Selama Ini Salah Kaprah

YOGYA (KRjogja.com) - Ternyata pengetahuan mengenai seksualitas di kalangan remaja selama ini salah kaprah. Sebagian besar remaja masih cenderung percaya akan mitos seputar seksual yang ada di daerahnya masing-masing. Hal ini diungkapkan Psikolog, Ratih Ibrahim, usai memberikan paparan seksualitas pada remaja di SMPN 5 Yogyakarta, Selasa (9/1).

"Fenomena ini terjadi karena sebagian besar orang di Indonesia terutama orang tua, masih menganggap permasalahan seksual merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anaknya. Padahal, antara orang tua dan anak seharusnya terdapat semacam jembatan untuk bisa saling bertukar informasi masalah seks yang benar," ujarnya.

Menurut Ratih, dari hasil riset tahun 2009 yang dilakukannya terhadap 1.000 orang siswa SMP dan SMA di Jakarta dan sekitarnya, diperoleh kesimpulan, 50 persen responden belum mengetahui informasi seksual secara benar.

"Sebagian besar dari mereka masih mempercayai mitos-mitos seputar seksual yang sebenarnya kurang tepat. Sehingga mitos turun temurun tersebut pada akhirnya menjadikan banyak remaja yang terjerumus pada perilaku seks yang keliru. Faktor lain yang dominan adalah adanya anggapan bahwa membicarakan masalah seksual merupakan hal yang tabu," katanya.

Lebih jauh diungkapkannya, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu brand produk ternama di Indonesia mengenai mitos tentang tubuh perempuan dan aspek-aspek penting seperti keperawanan, kehamilanan kesehatan, menunjukkan hasil yang memprihatinkan.

"Penelitian yang dilakukan di 6 negara tersebut, yakni Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina dan India menyebutkan, bahwa hanya 3 persen responden yang bisa menjawab pertanyaan seputar seksual dengan benar. Ibaratnya, dari 10 perempuan yang diteliti, 8 diantaranya bahkan tidak mengetahui struktur seksualitas dalam tubuhnya dan hampir 70 persen diantaranya percaya akan mitos yang berlaku di tempat tinggal mereka," paparnya.

Ratih mencontohkan, mitos yang salah kaprah tersebut diantaranya, 21 persen responden percaya, perempuan bisa kehilangan virginitas karena mengayuh sepeda. Lebih dari 80 persen juga mengemukakan, mereka tidak mengerti banyak hal mengenai tubuhnya.

"Hanya 42 persen saja dari responden yang memperhatikan genital mereka dan 44 persen diantaranya masih bertanya-tanya mengapa mereka harus mengalami menstruasi dan sebagainya," tutur Ratih.

Atas dasar fenomena itulah, sambung Ratih, perlu dilakukan bimbingan pada remaja agar mereka dapat berperilaku seksual secara benar. "Penting sekali para remaja terutama perempuan untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kewajiban dan hak dari tubuh mereka. Disini, peran orang tua dan guru juga sangat penting untuk dapat membuka diri memberikan pengetahuan seks yang benar," imbuhnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor