Pilkada Sleman 2010 : Calon Independen Lolos

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Calon independen dipastikan lolos mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sleman 23 Mei 2010. Pasangan independen yang dinyatakan lolos tersebut adalah Bugiakso-Kabul Mudji Basuki. Bugi-Kabul lolos setelah melewati dukungan minimal yang disyaratkan KPU yakni sebanyak 38.175 dukungan. Meskipun masih menyisakan verifi kasi dukungan sebanyak 276 dukungan di Sinduadi, pasangan ini tidak perlu menambah dukungan lagi.

Pasangan ini tercatat memiliki data invalid yang paling sedikit. Pada tingkat verifi kasi administratif dukungan yang digugurkan hanya 7.870, sedangkan pada saat verifi kasi faktual, yang dicoret hanya 1.283 dukungan. Langkah dua pasangan calon independen lainnya, yakni Mimbar Wah yono-Cahyo Wening dan pasangan Ahmad Yulianto-Nuki Wahidatun untuk maju dalam Pilkada mendatang kiat berat.

Pasalnya dari hasil pengumuman yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Selasa (23/2) kedua pasangan ini gagal memenuhi syarat minimal dukungan yakni sebanyak 32.930.

Pengumuman tersebut molor lebih dari satu jam dari jadwal semula yakni pukul 15.00 WIB karena KPU belum menyelesaikan perhitungan. Bahkan pada saat pengumuman, masih ada satu desa yakni Sinduadi (Mlati) yang tidak diumumkan.

Pasangan Ahmad Yulianto (AY)-Nuki Wahid yang mengumpulkan dukungan sebanyak 36.787, setelah melalui tahapan verifi kasi, yang dinyatakan memenuhi syarat hanya mencapai 23.712.

Pada tahap verifi kasi administratif sebanyak 9.423 dukungan dinyatakan tidak memenuhi syarat, sedangkan pada verifi kasi faktual adalah sebanyak 4.227 dukungan.

Pasangan ini memiliki 179 pendukung yang belum diverifi kasi di Sinduadi.

Kondisi yang lebih parah dialami oleh pasangan Mimbar- Wening. Pasangan yang ramai mendapat kecaman karena diduga menggunakan pendukung palsu ini ternyata hanya meloloskan sebanyak 21.586 dukungan dari total 42.622 dukungan yang diserahkan ke KPU. Dukungan mereka gugur sebanyak 14.512 dalam verifi kasi administratif dan sebanyak 6.915 dalam verifi kasi faktual. Sementara dukungan yang belum diverifi kasi sebanyak 578.

Ketua KPU Sleman Djajadi mengatakan, dua pasangan yang dinyatakan belum memenuhi syarat dukungan minimal masih diberi kesempatan untuk menambah dukungan hingga 5 Maret mendatang. Jumlah dukungan yang harus dikumpulkan, maksimal dua kali lipat kekurangannya.

“Untuk kekurangan dukungan, kami berharap ditata dengan rapi untuk memudahkan verifi kasi di tingkat bawah. Identitas yang dikumpulkan harus sesuai dengan pendukung,” ungkap dia.

Meski kecewa, dua pasangan yang belum dinyatakan lolos menyatakan keyakinannya. Ahmad Yulianto misalnya, mengaku bahwa dia bersama tim relawan sudah menyiapkan tambahan dukungan. “Mudahmudahan secepatnya bisa dikumpulkan,” ujar dia.

Hal yang sama juga diungkapkan Bekti, koordinator relawan pasangan Mimbar-Wening. Secepatnya pihaknya akan mengumpulkan dukungan seperti yang telah diisyaratkan oleh KPU. “Kami berupaya agar semuanya bisa berjalan sesuai dengan aturan,” ungkap dia.

Sementara itu, Kabul Mudji Basuki mengatakan, pihaknya akan langsung melakukan koordinasi internal dengan tim sukses setelah dinyatakan lolos secara otomatis oleh KPU. Namun dia belum bisa memastikan kapan akan mendaftar ke KPU karena masih harus berkoordinasi dengan Bugiakso.

Pendaftaran calon independen sebetulnya juga dibuka di Gunungkidul dan Bantul yang akan menggelar Pilkada bersamaan dengan Sleman. Untuk Gunungkidul tidak ada yang lolos hingga batas waktu pendaftaran. Sedangkan di Bantul, hingga saat ini masih dilakukan verifi kasi.

Oleh Esdras Idialfero Ginting
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor