Hanya Meraup 2.000 Pelanggan

YOGYAKARTA (SI) – Produk PT PLN (Persero) berupa layanan listrik prabayar atau Token sejak Desember 2009, belum banyak direspons pelanggan.

Sampai saat ini, pelanggan listrik prabayar di Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta baru sekitar 2.000 pelanggan, baik pelanggan baru atau migrasi –dari pascabayar menjadi prabayar.APJ Yogyakarta pun menargetkan sampai akhir 2010 bisa menjaring 50.000 pelanggan listrik prabayar. Humas PT PLN (Persero) APJ Yogyakarta F Koesno mengungkapkan, program Token yang diluncurkan belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini dipicu masih minimnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya. Dia menilai,jumlah 2.000 pelanggan yang memilih program Token sejak diluncurkan pada Desember 2009 lalu terbilang kecil.

”Masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui program Token atau layanan listrik prabayar. Kita memang butuh sosialisasi yang lebih masif,”akunya kemarin. Menurut dia, layanan ini merupakan layanan terbaru dari PLN untuk konsumen dalam mengelola konsumsi energi listrik melalui meter elektronik prabayar (MPB). Dalam program Token,papar Koesno, banyak keunggulan dan keuntungan yang bisa dinikmati para pelanggan ini. Di antaranya, keuntungan tidak ada pencatatan kwh meter, tidak ada sanksi pemutusan,tidak dikenakan denda keterlambatan, tanpa uang jaminan langganan, dan masih banyak manfaat lainnya.

”Yang jelas lebih hemat karena pelanggan bebas menentukan biaya yang diinginkan,”imbuhnya. Koesno mengatakan, untuk layanan ini PLN menyediakan ”pulsa” Token mulai Rp20.000 sampai Rp1 juta per bulan.”Misalnya,jika pelanggan membeli Rp20.000 per bulan sampai akhir bulan masih ada sisa maka sisanya terakumulasi pada pengisian Token di bulan berikutnya.

Atau, jika sampai pertengahan bulan sisa nominal tinggal sedikit maka pemakaian listrik bisa diirit sampai pengisian bulan berikutnya. Ya seperti orang mengisi pulsa telepon seluler,” jelasnya. Untuk menjadi pelanggan listrik prabayar,kata Koesno,pelanggan hanya dikenai biaya penyambungan berdasarkan volume ampere (VA) yang dimanfaatkan. Salah seorang warga,Purnomo, 40, warga Baciro Yogyakarta saat ditanya tentang produk PLN tersebut menyatakan ketidaktahuannya.

Dia juga mengaku tidak tertarik dengan program listrik prabayar ini meski biayanya dipromosikan jauh lebih murah dari pelanggan listrik pascabayar atau reguler. ”Sekarang yang mahal saja masih sering ada pemadaman,apalagi yang murah. Produk PLN baru bagus kalau misalnya terjamin tidak ada pemadaman,”katanya. (ridwan anshori)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor