Lereng Merapi Rawan Pergerakan Jaringan Terorisme

SLEMAN, KOMPAS.com — Kawasan lereng Gunung Merapi yang masuk wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai rawan pergerakan jaringan teroris. Demikian kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman Singgih Sudibyo.

"Kami memetakan sejumlah kawasan yang dinilai rawan menjadi tempat persembunyian dan pergerakan jaringan teroris, misalnya di Kecamatan Ngemplak dan kawasan lereng Gunung Merapi," katanya di Yogyakarta, Minggu (21/3/2010).

"Selama ini kami selalu koordinasi, baik dengan jajaran Polres Sleman maupun polsek setempat dan di wilayah yang merupakan kawasan titik rawan tersebut," katanya.

Menurut dia, kawasan Kecamatan Ngemplak rawan dijadikan tempat persembunyian, sedangkan kawasan lereng Gunung Merapi rawan dijadikan tempat latihan sejenis latihan militer oleh kelompok teroris.

"Bahkan, beberapa hari lalu kami juga menjumpai ada kelompok tertentu yang sedang melakukan kegiatan di kawasan Kaliadem, Kecamatan Cangkringan. Kegiatan kelompok tersebut terus kami pantau dan kami terus menjalin komunikasi, baik dengan pemerintah desa setempat maupun pemuka masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, untuk meminimalkan pemanfaatan tempat-tempat tersebut sebagai tempat pelarian dan persembunyian, pihaknya terus melakukan deteksi awal dan selalu mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kelompok pendatang yang mempunyai kegiatan tertutup.

"Kesadaran masyarakat saat ini juga sudah cukup baik, dan mereka juga memiliki daya tanggap yang bagus sehingga ini menjadi daya tangkal yang sangat baik," katanya.

Singgih mengatakan, sampai saat ini kondisi di Kabupaten Sleman masih kondusif. Meski demikian, pengawasan wilayah perbatasan tetap ditingkatkan. "Selain itu, kami juga melakukan pengawasan, baik di rumah-rumah yang dikontrakkan maupun kos-kosan sebagai langkah antisipasi dini," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor