Prameks Naik Jadi Rp9.000

HARIAN JOGJA: Setelah sempat dibatalkan PT Kereta Api Daerah Operasional (PT KA Daop) VI akhirnya menaikkan tiket KA Prambanan Ekspres (Prameks). Rencananya kenaikan itu mulai diberlakukan pada 21 Maret mendatang.

Jika sebelumnya PT KA bakal menaikkan tarif Rp2.000 untuk setiap jurusannya, kenaikan saat ini dipatok Rp1.000. Dengan pemberlakuan tarif baru itu, jurusan Jogja – Solo sebelumnya Rp8.000 menjadi Rp9.000. Demikian juga untuk jurusan Jogja – Kutoarjo naik dari Rp8.000 menjadi Rp9.000. Adapun untuk jurusan Solo-Kutoarjo naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000. “Dahulu memang sempat batal, yang kenaikan menjadi Rp10.000, tapi belum lama ini izin dari pusat memang sudah keluar dan hanya ada kenaikan Rp1.000,” ujar Humas PT KA (Persero) Daop VI, Eko Budiyanto, Minggu (14/3).

Dijelaskan Eko kenaikan tarif ini terpaksa dilakukan PT KA untuk menutup angka kerugian yang dialami PT KA, karena operasional Prameks sejauh ini tidak ada subsidi. Ia mengatakan, dengan skema occupancy 100%, maka BEP (Break Event Point) tiket berada di kisaran Rp8.865. “Berarti kan selama ini kita ada subsidi,” tambahnya. Hanya, sampai saat ini load factor Prameks kata Eko, tidak bisa dipastikan. Kalau hari biasa, tambah Eko, load factor rata-rata hanya berkisar 80%.

Tetapi, load factor maksimal yakni pada hari libur misalnya, bisa mencapai 112%.“Jadi, jika tetap dengan tarif Rp8.000 per penumpang, PT KA masih memberikan subsidi dan upaya peningkatan kualitas pelayanan akan terganjal,” ucapnya. Eko mengakui, kebijakan ini sebelumnya juga sudah dibicarakan dengan beberapa pihak termasuk komunitas pengguna.

Ia menyebutkan, ke depan juga akan dilakukan penambahan fasilitas pelayanan seperti ketepatan waktu, termasuk rencana penambahan armada. “Saat ini belum, rencananya ada penambahan. Sebelumnya kita hanya ada lima KRD (Kereta Rel Diesel) tapi kan sekarang sudah ada delapan,” katanya. Delapan KRD tersebut melayani 21 trip setiap hari dengan kapasitas 300 penumpang duduk, serta toleransi 50% penumpang berdiri.

Adapun Ketua Komunitas Penglaju Joglo, Eko Setyanto mengatakan, kenaikan ini jelas akan mendapat reaksi protes dari penumpang. Pasalnya sebelumnya telah disepakati harga tiket akan dinaikkan jika empat pilar, ketepatan waktu, keamanan, kenyamanan, dan pelayanan sudah baik. “Lha wong sekarang saja masih sering mogok,” katanya saat dihubungi. Ia sendiri mengaku belum ada pertemuan terkait hal tersebut. “Memang sempat bertemu dengan Kadaop, tapi disepakati ada pertemuan lagi, rencananya minggu ini namun ditunda,” tutupnya.

Oleh Galih Kurniawan
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir