Ratusan Mahasiswa Deklarasikan BEM Nusantara Indonesia

YOGYA (KRjogja.com) - Sekitar 300 mahasiswa dari seluruh Indonesia sore tadi (29/3) berkumpul di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Mereka mendeklarasikan elemen baru gerakan mahasiswa, BEM Nusantara Indonesia.

Penggagas sekaligus bertindak sebagai tuan rumah, Fika Taufiqurahman mengatakan, akhir-akhir ini gerakan mahasiswa sudah mulai luntur dengan berbagai kepentingan politiknya. Bahkan, sangat sulit menemukan gerakan mahasiswa yang benar-benar independen. "Ini adalah salah satu alasan kami mendeklarasikan BEM Nusantara Indonesia. Setidaknya, BEM Nusantara mampu menjadi otokritik terhadap gerakan mahasiswa agar terlepas dari agenda politik manapun," terang Presiden BEM UIN Yogyakarta ini saat ditemui disela-sela aksinya.

Selain mendeklarasikan elemen gabungan BEM di Indonesia ini, massa aksi juga mengecam pemerintahan SBY-Boediono. Menurut mereka, rezim SBY ini harus mengundurkan diri dari pemerintahan karena tidak mampu mewujudkan ekonomi kerakyatan. "Selama ini kita melihat, banyak BUMN yang dijual kepada luar negeri. Ekonomi yang berjalan saat ini bukanlah memihak kepada rakyat, melainkan kepada korporasi asing. Oleh karena itu, kami mendesak SBY-Boediono untuk mundur," tegas Fika.

Terkait dengan Ujian Nasional yang saat ini dijadikan tolak ukur kenaikan kelas atau kelulusan, BEM Nusantara Indonesia ini dengan tegas menolaknya. Menurut mereka, UN seharusnya hanya menjadi salah satu aspek penilaian saja, bukan sebagai penentu kelulusan. "Peran guru yang selama ini mengontrol serta mengetahui keseharian siswa kok malah tidak dilibatkan. Kami menolak UN dijadikan satu-satunya standar kelulusan," tambah Fika.

BEM Nusantara ini sendiri dideklarasikan setelah ratusan pengurus BEM di berbagai universitas ini mengadakan pertemuan di Wisma Taman Eden Kaliurang sejak 26 - 29 Maret 2010. Beberapa butir manifesto politik, baik dari segi pendidikan, sosial, ekonomi maupun hukum, berhasil dirumuskan. Rencananya, pertemuan BEM Nusantara Indonesia akan dilanjutkan 2 bulan mendatang di Makasar.

Dalam aksinya kali ini, massa aksi melakukan longmarch dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Perempatan Kantor Pos Besar Indonesia. Selain melakukan berbagai orasi serta membawa spanduk, massa aksi juga melakukan pembakaran ban sebelum mengakhiri unjukrasa kali ini. (Dhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor