UN Yogya - Kunci Jawaban Beredar Via SMS

YOGYA (KRjogja.com) - Tim Pengawas Independen (TPI) DIY menemukan terjadinya dugaan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional di Yogyakarta. Bentu kecurangan tersebut berupa peredaran kunci jawaban soal ujian dengan fasilitas SMS melalui handphone siswa.

Temuan tersebut disampaikan oleh anggota Tim Pengawas Independen (TPI) DIY, Senawi. Pada hari pertama pelaksanaan UN kemarin pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa ada siswa yang kedapatan membawa handphone saat ujian di dalam kelas. Siswa tersebut diketahui berasal dari salah satu SMA swasta di wilayah Sleman. Menurutnya, dalam handphone yang dibawa siswa tersebut ditemukan SMS yang berisi kunci jawaban soal ujian.

Tak hanya sampai disitu, pada hari kedua pelaksanaan UN hari ini, pihaknya kembali menerima laporan bahwa terdapat dua orang siswa yang berasal dari SMA swasta di kota Yogyakarta yang juga kedapatan membawa handphone saat ujian didalam kelas.

"Atas adanya temuan tersebut, untuk kasus yang terjadi di wilayah Sleman itu, kami telah meminta kepada pengawas untuk membuat berita acara termasuk bukti legal formal untuk diserahkan pada koordinator TPI dan dilaporkan ke Disdikpora DIY. Sedangkan untuk siswa yang hari ini kedapatan membawa Handphone didalam kelas juga akan ditindaklanjuti," jelasnya kepada KRjogja.com. Selasa (23/3).

Senawi menegaskan, segala bentuk tindakan yang terbukti menyalahi aturan atau bersifat curang maka akan diproses sesuai dengan apa yang tertuang dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN. "Memang kejadian seperti ini hampir setiap tahun terjadi dan khusus mulai tahun ini telah ditetapkan bahwa bagi siapapun siswa yang terbukti melanggar aturan, maka tidak akan diluluskan pada mata pelajaran yang dilanggar tersebut," tegasnya.

Ditemui terpisah, Ketua Penyelenggara UN DIY, Baskara Aji mengungkapkan, pihaknya belum secara resmi menerima berita acara terkait temuan di lapangan tersebut. Namun demikian, hal tersebut telah dicoba dikonfirmasikan kepada TPI dan untuk saat ini masih akan ditelusuri lebih lanjut terkait sekolah yang siswanya kedapatan melakukan tindakan curang tersebut.

"Secara resmi memang belum ada lapoan masuk dan kami memang sedang menelusuri sekolah mana saja yang terlibat hal itu. Tetapi dari bukti SMS itu akan kita kaji lagi lebih lanjut apakah benar jika dicocokan dengan kunci jawaban yang sesungguhnya akan sama hasilnya. Jika memang terbukti sama maka hal itu akan kita telusuri," ungkapnya.

Pada saat ini juga, pihaknya langsung mengamanatkan kepada guru mata pelajaran yang diujikan hari ini (Bahasa Inggris) untuk mengerjakan soal ujian dan memberikan kunci jawabannya. "Kunci itu nanti akan kita cocokkan dan akan dianalisis apakah memang ada kemiripan. Dan kami akan menerapkan sanksi yang tegas sesuai POS UN jikalau mamang kecurangan itu terbukti," imbuhnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor