Petani Kulon Progo Surati Presiden

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Memanfaatkan momentum hari bumi, Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo menyurati Presiden dan sejumlah tokoh lain. Dalam surat itu mereka menuntut agar proyek tambang pasir besi di pesisir selatan Kulon Progo dibatalkan.

Surat-surat tersebut dikirimkan melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kamis (22/4/2010). Total ada 49 amplop surat yang dikirimkan. Selain ditujukan kepada Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono, surat tersebut juga dikirimkan kepada sejumlah menteri, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, pe jabat di Provinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, serta anggota komisi penilai analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tambang pasir besi Kulon Progo.

Salah seorang anggota PPLP, Widodo, menuturkan, pembatalan tambang pasir besi selaras dengan semangat hari bumi. Surat-surat itu terutama ditujukan kepada anggota komisi penilai amdal agar mereka bisa memberi penilaian yang tepat, sesuai dengan aspirasi masyarakat pesisir Kulon Progo.

"Surat ini sengaja kami kirimkan ke banyak orang biar mereka tahu bahwa kami menolak tambang pasir besi," ujarnya.

Seperti diberitakan, PT Jogja Magasa Iron (JMI) selaku investor tambang pasir besi sudah mulai menyusun analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tambang pasir besi sejak tahun lalu. Dalam penyusunan itu, PT JMI menggandeng tenaga ahli dari PT Asana Wirasta Setia. Saat ini mereka masih berkutat dengan penyusunan kerangka acuan andal yang hasilnya akan dinilai oleh komisi penilai amdal.

Penulis: ARA | Editor: msh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor