Tak Ada Lulus 100 Persen di Jogja

HARIAN JOGJA: Di Kota Jogja tidak ada sekolah lulus ujian akhir nasional (UAN) 100%. Sementara di Gunungkidul tercatat ada 2 sekolah angka ketidaklulusannya 100%. Tingkat ketidaklulusan ujian akhir nasional (UAN) utama SMA/MA/SMK di DIY memang merata di hampir semua sekolah termasuk di rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI).

Peserta UAN 22 Maret lalu sebanyak 19.505 siswa SMA/MA di DIY dan 4.623 di antaranya tidak lulus ujian utama. Adapun peserta SMK sebanyak 22.152 siswa dan 4.614 siswa tidak lulus ujian utama.

Siswa yang tidak lulus mengikuti ujian ulangan 10 – 14 Mei. Baskara Aji, Ketua Penyelenggara UAN DIY mengatakan bahwa tingkat ketidaklulusan merata di semua sekolah. Bahkan satu Provinsi DIY hanya ada empat sekolah yang lulus 100%.

Dia bahkan memprediksi khusus SMK, ada kemungkinan tingkat kelulusan akan meningkat. Pasalnya terdapat beberapa nilai ujian kompetensi yang belum masuk komponen kelulusan. Penyebabnya adalah kendala teknis yakni data dari daerah tidak terbaca di pusat.

Bila ditinjau berdasar daerah, ketidaklulusan jenjang SMA/MA tertinggi terjadi di Kulonprogo (32,76%) dan ketidaklulusan SMK terbanyak di Sleman (24,65%). Adapun nilai terendah penyebab ketidaklulusan bervariasi, antara 5,85 hingga 6,47.

Di DIY tercatat hanya ada empat sekolah yang mencatat kelulusan 100%, yaitu SMA 1 Bantul, SMA 1 Sleman masing-masing 215 siswa, serta SMA Mandala Bakti dengan 8 siswa dan SMA Sulaiman 20 siswa. Adapun SMA/MA/SMK di Kota Jogja tidak ada satupun yang lulus 100%.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Syamsuri belum bersedia memberi penjelasan tentang persentase kelulusan siswa di Kota Jogja. Dirinya hanya mengatakan, angka 70% hingga 80% masih menunjukkan kelulusan yang baik.

Malahan, dirinya menuturkan, jika kelulusan 100% malah sesuatu yang perlu ditakutkan. Kepala Sekolah SMA 6 Jogja, Timbul Mulyono mengatakan peningkatan ketidaklulusan siswa disebabkan karena DIY sempat beredar kunci jawaban UAN yang palsu.

Selain kesiapan siswa yang kurang matang, siswa pun jugacenderung meremehkan UAN utama mengingat ada UAN ulangan bagi yang tidak lulus. Dian Wijayanti, siswi SMK Bopkri 1 Jogja mengaku tidak resah dengan banyaknya siswa yang tidak lulus di Jogja.

Di Gunungkidul, SMA dan SMK di Kecamatan Playen mengalami keterpurukan hasil kelulusan siswa tahun ini. SMA Pembangunan dan SMK Taman Siswa di Playen tingkat kelulusannya paling buruk dibanding sekolah menengah di kecamatan lain.

Data yang diperoleh Harian Jogja dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul mencatat SMA Pembangunan Playen dengan peserta ujian akhir nasional (UAN) sebanyak 21 siswa seluruhnya dinyatakan tidak lulus.

Disusul SMK Taman Siswa kedua siswa peserta UAN juga harus mengulang. Sementara data berbeda dari Disdikpora DIY menunjukkan hanya terdapat dua sekolah yang berhasil meloloskan 100% siswanya lulus UAN tahun ini di Gunungkidul.

Dua sekolah tersebut SMKN 1 Wonosari berjumlah 379 peserta dan SMK Muhamadiyah Ngawen dengan jumlah peserta UAN 60 siswa Abdul Rochim, kepala SMKN 1 Wonosari saat dikonfi rmasi Harian Jogja mengaku sudah mendapatkan kabar kelulusan 100% diraih tahun ini.(end/miu/ole)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor