Difabel Sleman Dapat Sosialisasi Pilkada
SLEMAN, KOMPAS.com — Sekitar 60 penyandang cacat atau difabel mendapat sosialisasi pilkada oleh KPU Sleman di Balai Desa Sidoarum, Godean, Sleman, Sabtu (8/5/2010). Mereka mendapat penjelasan tata cara memilih untuk persiapan menyambut Pilkada Sleman yang jatuh pada 23 Mei mendatang.
Menurut Suryatiningsih, anggota KPU Sleman, sosialisasi juga mesti diberikan kepada para difabel di Sleman. Saat ini, dari 7.000 difabel di Sleman, sekitar 5.400 difabel masuk dalam kategori pemilih.
Dalam kesempatan itu juga disediakan pendamping, terutama bagi difabel tunanetra dan tunarungu-wicara.
Sanimas di Gambiran Diresmikan
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di RT 30 RW 30 Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/5/2010) diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto. Adanya IPAL menjadikan limbah rumah tangga habis di tempat, tak lagi dibuang ke tanah atau Sungai Gajah Wong.
"Yang membuat saya terharu adalah jika masyarakat merawat IPAL ini," kata Herry, dalam sambutannya.
IPAL atau yang dikampung ini dinamakan sanitasi masyarakat (Sanimas), dikelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KBM) Ngudi Waras. Sudah sekitar dua tahun IPAL ini dibangun, dengan dana total Rp 304 juta, bantuan dari APBD, APBN, dan Borda (LSM).
Menurut Suryatiningsih, anggota KPU Sleman, sosialisasi juga mesti diberikan kepada para difabel di Sleman. Saat ini, dari 7.000 difabel di Sleman, sekitar 5.400 difabel masuk dalam kategori pemilih.
Dalam kesempatan itu juga disediakan pendamping, terutama bagi difabel tunanetra dan tunarungu-wicara.
Sanimas di Gambiran Diresmikan
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di RT 30 RW 30 Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/5/2010) diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto. Adanya IPAL menjadikan limbah rumah tangga habis di tempat, tak lagi dibuang ke tanah atau Sungai Gajah Wong.
"Yang membuat saya terharu adalah jika masyarakat merawat IPAL ini," kata Herry, dalam sambutannya.
IPAL atau yang dikampung ini dinamakan sanitasi masyarakat (Sanimas), dikelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KBM) Ngudi Waras. Sudah sekitar dua tahun IPAL ini dibangun, dengan dana total Rp 304 juta, bantuan dari APBD, APBN, dan Borda (LSM).
Komentar
Posting Komentar