Harkitnas - Mahasiswa UGM Tuntut Penyelesaian Kasus Century
YOGYA (KRjogja.com) - Puluhan massa mahasiswa yang tergabung dalam BEM KM UGM melakukan unjuk rasa di kantor DPRD DIY, Kamis (20/5). Dalam aksi yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ini, massa menuntut penyelesaian kasus Bank Century, yang hingga kini masih terkatung-katung.
Menurut Koordinator Lapangan, Iqbal Muharram, selama 12 tahun reformasi, bangsa Indonesia belum keluar dari jeratan berbagai krisis yang melanda. Masalah jati diri bangsa, degradasi moral, sampai masalah kemiskinan dan kesenjangan hukum saat ini masih saja terjadi. "Ini menandakan bahwa perjuangan 12 tahun yang dimulai tahun 98 dengan mengorbankan nyawa beberapa mahasiswa di Jakarta, sampai saat ini belum menemukan jawabannya," ujarnya.
Dikatakannya, pemerintah saat ini masih belum berani mengeksekusi siapa otak yang paling bertanggungjawab di balik kasus Century. Presiden SBy dianggapnya tidak serius mencari kebenaran di dalam kasus Century. "Bahkan Sri Mulyani, yang bertanggungjawab atas penggelontoran dana Rp 6,7 triliun dibiarkan bebas ke negeri Paman Sam," teriaknya.
Nasib pendidikan Indonesia pun saat ini menurutnya berada pada keadaan yang tidak jelas. Pasca UU BHP dibatalkan, status perguruan tinggi menurutnya masih terkatung-katung. “Begitu pula dengan pemberlakuakn ACFTA yang tidak berpihak pada sektor riil UMKM negeri ini," tandasnya.
Kedatangan massa di gedung dewan ini disambut langsung Ketua DPRD DIY, Yoeke Agung Indra Laksana. Dikatakannya, DPRD DIY akan mendukung tuntas penyelesaian Kasus Century. Yoke mengaku akan meneruskan suara para mahasiswa tersebeut dalam kapasitasnya sebagai anggota dewan.
"Kita akan terus memperjuangkan di bidang pendidikan. Kalian para mahasiswa juga harus bisa menunjukkan bahwa mahasiswa Yogyakarta adalah yang terbaik," ujar Yoeke. (Den)
Menurut Koordinator Lapangan, Iqbal Muharram, selama 12 tahun reformasi, bangsa Indonesia belum keluar dari jeratan berbagai krisis yang melanda. Masalah jati diri bangsa, degradasi moral, sampai masalah kemiskinan dan kesenjangan hukum saat ini masih saja terjadi. "Ini menandakan bahwa perjuangan 12 tahun yang dimulai tahun 98 dengan mengorbankan nyawa beberapa mahasiswa di Jakarta, sampai saat ini belum menemukan jawabannya," ujarnya.
Dikatakannya, pemerintah saat ini masih belum berani mengeksekusi siapa otak yang paling bertanggungjawab di balik kasus Century. Presiden SBy dianggapnya tidak serius mencari kebenaran di dalam kasus Century. "Bahkan Sri Mulyani, yang bertanggungjawab atas penggelontoran dana Rp 6,7 triliun dibiarkan bebas ke negeri Paman Sam," teriaknya.
Nasib pendidikan Indonesia pun saat ini menurutnya berada pada keadaan yang tidak jelas. Pasca UU BHP dibatalkan, status perguruan tinggi menurutnya masih terkatung-katung. “Begitu pula dengan pemberlakuakn ACFTA yang tidak berpihak pada sektor riil UMKM negeri ini," tandasnya.
Kedatangan massa di gedung dewan ini disambut langsung Ketua DPRD DIY, Yoeke Agung Indra Laksana. Dikatakannya, DPRD DIY akan mendukung tuntas penyelesaian Kasus Century. Yoke mengaku akan meneruskan suara para mahasiswa tersebeut dalam kapasitasnya sebagai anggota dewan.
"Kita akan terus memperjuangkan di bidang pendidikan. Kalian para mahasiswa juga harus bisa menunjukkan bahwa mahasiswa Yogyakarta adalah yang terbaik," ujar Yoeke. (Den)
Komentar
Posting Komentar