Kapoltabes Dilepas Belasan Seniman

RADAR JOGJA- Kombespol Ahmad Dofiri rupanya tidak hanya disegani anak buahnya. Kalangan seniman Jogja juga merasa kehilangan ketika mengetahui, 2 Juni mendatang Ahmad Dofiri harus meletakkan jabatannya dan meninggalkan Jogja.

"Meskipun hanya sebentar di Jogja, kami sudah merasakan bagaimana dia bisa merangkul semua kalangan. Termasuk seniman seperti kami juga mendapatkan tempat. Buktinya bienalle kemarin sukses atas peran polisi juga," kata Bambang Heras, seniman lukis Jogja.

Atas kedekatan seniman dengan orang pertama di Poltabes Jogja ini, siang kemarin belasan seniman lukis Jogja berkumpul di Mapoltabes Jogja. Mereka mengadakan semacam pesta perpisahan atau melepas kepergian Kombespol Ahmad Dofiri.

Bambang Heras menjelaskan, acara tersebut merupaka ide bersama antara para seniman dan juga Kapoltabes. Selain Kapoltabes, pejabat utama di Poltabes Jogja mulai dari para Kabag dan para Kasat juga menjadi sasaran model lukisan dari belasan seniman lukis Jogja ini.

Selain Bambang Heras, tampak juga seniman lain seperti Samuel Hendrata, Budi Ubrux, Yeni Padang, Masliha Panjul dan Robert Khan. Hadir juga Tarman, Joko Gandul, Mahyar, Hendra Birawa, Yuswanto Adi dan juga mantan Wakil Bupati Bantul Totok Sudharto.

"Ini uniknya bertugas di Jogja. Banyak hal dan pernik yang harus dan bisa dilakukan. Untuk itu meskipun hanya tujuh bulan disini, banyak hal yang tidak bisa saya lupakan. Saya juga merasakan bahwa kepindahan saya ini juga terlalu cepat, tetapi karena tugas maka saya harus siap," kata Ahmad Dofiri.

Selama kurang lebih dua jam, Kapoltabes, para Kabag dan para Kasat ini tampak tegang ketika diminta untuk berpose. "Bapak-Bapak tidak usah tegang, santai saja. Asalkan ada kopi, dijamin lukisannya akan lebih gantheng dibanding aslinya," kata Samuel Hendrata memecah keheningan.

Mendapat sentilan tersebut, Kasatreskrim Kompol Saiful Anwar yang kebetulan dilukis oleh Samuel Hendrata yang awalnya tampak tegang tidak mau kalah. Diapun kemudian membalas dengan joke sesuai dengan jabatannya. "Pokoknya kalau lukisanya tidak lebih gantheng dari aslinya, kalian tidak boleh pulang. Langsung diringkus," kata Saiful Anwar.

Kepada wartawan, Kapoltabes mengatakan bahwa acara melukis bersama dengan para seniman tersebut bukan diutamakan pada hasil lukisannya. "Lukisannya memang bagus-bagus, tetapi bukan itu yang utama. Yang lebih utama adalah kedekatan polisi dengan semua elemen masyarakat termasuk seniman," kata Ahmad Dofiri. (ufi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir