Onthel yang Sulit Dijumpai di Indonesia

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di kalangan penggemar dan kolektor, barang-barang langka selalu mendapat tempat tersendiri. Begitu juga urusannya di dunia sepeda tua. Mereka yang memiliki koleksi langka umumnya akan dipandang terhormat. Bukan hanya menjadi pusat perhatian di komunitasnya, pemilik sepeda langka seringkali juga dicari-cari oleh orang lain yang ingin membeli koleksinya, atau sekedar melihat sepeda itu.

Namun mengapa ada merek-merek onthel (sepeda tua) yang jarang ditemui? Misalnya onthel merek Juncker (Jerman), Swiss Army (Swiss), Cyrus (Belanda), atau Empo (Belanda). Hanya segelintir yang punya.

"Itu karena memang ada merek yang sengaja tak dijual di Indonesia, hanya dijual di Eropa. Produksinya pun memang terbatas," ujar Ketua Paguyuban Onthel Djogjakarta (Podjok), Towil di Yogyakarta, Minggu (30/5/2010).

Mengapa merek itu hanya dijual di Eropa, Towil hanya menduga bisa saja terkait strategi dagang. Apakah kualitas (kenyamanan dan material bahan) onthel-onthel langka yang harganya bisa jutaan rupiah itu sama dengan onthel yang beredar di Indonesia?

"Sepertinya nggak beda, jawab Towil. Lha wong onthel yang harganya murah juga banyak yang nyaman dan kuat," tambahnya lagi.

Onthel-onthel yang beredar di Indonesia misalnya merek Philips, Teha, Hima, Gazelle, Batavus, Hercules, Simplex, Raleigh. Onthel merek ini acap terlihat dalam acara-acara sepeda gembira. Apalagi minat masyarakat untuk bersepeda saat ini sedang berkembang luas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor