Pemilukada DIY 2010 : PAN Sapu Bersih

YOGYAKARTA(SI) – Jago-jago Partai Amanat Nasional (PAN) sementara unggul pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) di Sleman,Bantul dan Gunungkidul yang digelar serentak kemarin.Calon PAN di tiga daerah itu berisikan incumbent.

Berdasarkan real count KPU Sleman pukul 21.00 WIB,pasangan Sri Purnomo-Yuni Satia Rahayu yang diusung PDIP, PAN, dan Gerindra meraih 15.935 atau 36,48% suara. Di Bantul, pasangan Sri Suryawidati-Sumarno PAN, Golkar, PKPB meraih 68,90% suara. Sementara di Gunungkidul, pasangan Sumpeno Putro- Badingah yang diusung PAN dan didukung PKS meraih 146.837 atau 36,03% suara. Sri Purnomo merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sleman, sedang Sumarno dan Badingah saat ini masih menjabat sebagai wakil bupati. Hasil sementara pilkada di tiga daerah tersebut selengkapnya lihat grafis. Ketua DPW PAN DIY Imawan Wahyudi mengatakan, kemenangan PAN di tiga kabupaten adalah buah dari kerja keras semua pihak, mulai pasangan calon, partai pengusung dan elemen pendukung.

Namun di sisi lain, kata dia, kemenangan PAN didapat karena calon yang diusung punya mentalitas kuat dalam menghadapi black campaign dari kubu lain. "Inilah politik, fitnah dan black campaign menjadi energi baru di tiga tempat (kabupaten) pilkada," katanya tadi malam. Sekretaris DPW PAN DIY Heroe Poerwadi mengaku bersyukur, pasangan yang diusung untuk sementara memenangi Pilkada di Bantul, Sleman dan Gunungkidul. Dalam penghitungan internal PAN, pasangan Sri Suryawidati- Sumarno memimpin perolehan Pilkada Bantul sebesar 68%. Di Sleman Sri Purnomo-Yuni Satia Rahayu unggul 35% dan di Gunungkidul Sumpeno-Badingah unggul 37%. "Kita masih menunggu hasil resmi KPU, tetapi pergerakan suara tidak begitu banyak perubahan," kata Ketua Tim Pilkada PAN Provinsi DIY.

Sementara Ketua DPD Partai Demokrat DIY GBPH Prabukusumo mengaku lemes atas hasil sementara pilkada. Dari tiga kabupaten ini, tidak satu pun calon Demokrat yang menang.Sebelumnya, Gusti Prabu optimistis menyapu bersih di tiga daerah tersebut. Dia juga tidak ingin nasib Demokrat DIY seperti di Jateng yang minim meraih kemenangan. Namun harapan tinggal harapan. "Lemes aku, tapi masih terlalu dini untuk mengomentari hasilnya. Ini masih hasil sementara," katanya saat dihubungi dari Yogyakarta saat menghadiri kongres partainya di Bandung. Meski demikian, Gusti Prabu mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat dan simpatisan yang telah memilih calon yang diusung Partai Demokrat di masing-masing kabupaten.

"Kita sudah bekerja maksimal, kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memilih," ungkapnya. Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP DIY Esti Wijayati mengatakan, dua dari tiga calon yang diusung PDIP menang. Dia menegaskan, di Pilkada Bantul PDIP memenangkan pasangan Sri Suryawidati- Sumarno yang diusung bersama PAN, Partai Golkar dan PKPB. "Sesuai prediksi, di Bantul kami menang mudah," tegasnya. Esti menegaskan,kemenangan PDIP di Pilkada Sleman dengan mengusung Sri Purnomo-Yuni Satia Rahayu cukup dengan satu putaran. Hal itu, kata dia, membuktikan bahwa PDIP di Sleman tetap solid meski sebelumnya banyak pihak mengatakan PDIP tidak solid.

"Di Sleman cukup satu putaran, meski sebelumnya banyak yang menyebutkan dua putaran. Ini bukti PDIP tetap solid," katanya. Anggota DPRD DIY ini menambahkan, kekalahan calon yang diusung di Gunungkidul (Suharto- Arif Gunadi) akan segera dievaluasi. Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito mengatakan, kemenangan calon yang diusung PAN adalah faktor kebetulan saja. Menurut dia, kemenangan bukan karena mesin politik partai tetapi lebih banyak pada ketokohan calon yang maju dalam pilkada."Itu (kemenangan) bukan karena partainya, tetapi karena figur dari pasangan calon," ujarnya.

Menurut dia, dalam situasi pilkada seperti saat ini, peran partai tidak begitu signifikan dalam memenangi pilkada. Arie mengatakan, kompoisi kekuatan pemenangan pilkada itu, dari partai pengusung hanya 20%, figur calon 60% dan 20% sisanya faktor lain seperti prgamatisme berupa uang dan lainnya."Tren partai melemah dalam perolehan suara pilkada.Ini harusnya menjadi momen bagi partai politik untuk berbenah," jelasnya.

Pil Pahit PDIP

Ketua KPU Bantul Budhi Wiryawan menyatakan, quick count atau sistem hitung cepat ini,belum dapat dipastikan sebagai hasil perhitungan suara final.Karena untuk hasil resmi perhitungan perolehan suara tetap akan dilakukan dengan perhitungan manual. Kemenangan Idaman tersebut, tentunya menjadi pil pahit bagi PDIP. Sebab, meskipun berdasarkan SK DPP PDIP harusnya DPC PDIP Bantul mengusung Idaman. Namun, saat mendaftarkan ke KPU dengan alasan untuk menyelamatkan demokrasi justru malah mengusung pasangan Kardono- Ibnu Kadarmanto (Karib).

Menanggapi hal tersebut Ketua DPC PDIP Bantul Aryunadi membantah jika PDIP kalah. Alasannya,demi kemajuan Bantul lima tahun ke depan,PDIP dengan berjiwa besar, rela mundur untuk mengusung pasangan lain.Karena itu, meskipun pasangan yang mereka daftarkan ke KPU kalah, namun tetap merasa gembira dan bersyukur atas hasil tersebut. Ketua tim sukses Sukadarma Agus Sumartono mengatakan belum dapat memberikan komentar terhadap hasil quick count KPU tersebut.Selain belum semua data masuk, untuk perolehan suara, pihaknya tetap akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU.

Sri Suryawidati mengatakan, jika nanti dinyatakan memenangkan pilkada,dia akan meneruskan program-program Bupati Bantul periode sebelumnya yang juga suaminya Idham Samawi. Di antaranya dengan akan mengumpulkan semua jajaran di Bantul, guna melakukan evaluasi program mana yang pro rakyat dan yang tidak. Pasangan cabup dan cawabup Bantul meraih kemenangan di TPS mereka melakukan pencoblosan. Hal yang sama juga terjadi di Pilkada Sleman.

Satu Putaran

Di Gunungkidul, pilkada dipastikan hanya akan berlangsung satu putaran. Ketua Panwas Pilkada Gunungkidul Suprapto mengatakan, untuk melakukan quick count ini pihaknya melibatkan semua anggota panwas di tingkat kecamatan dan juga petugas pengawas lapangan (PPL).

“Saya jamin jika data kami valid.Namun demikian untuk ahsil resmi tetap berada di KPU,”ujarnya. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil quick count yang dilakukan oleh tim pemenangan. (ridwan anshori/priyo setyawan/maha deva/suharjono)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor