Potensi Wisata DIY Akan Terus Dikembangkan

YOGYA (KRjogja.com) - Potensi pariwisata yang ada di DIY akan terus diupayakan untuk berkembang. Dalam hal ini Dinas Pariwisata Propinsi DIY bersama kabupaten/kota di DIY akan terus melakukan peningkatan kualitas pariwisata untuk menarik wisatawan datang ke DIY.

Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Tazbir, mengungkapkan pada tahun 2010 ini pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke DIY termasuk lama tinggalnya. Dimana untuk tahun 2009 jumlah wisatawan yang masuk ke DIY adalah sekitar 160 ribu orang.

"Tahun ini akan kita coba tingkatkan menjadi 170 ribu orang dan lama tinggal diharapkan minimal dua hari atau lebih lama dari biasanya. Dalam hal ini wisatawan asing yang menjadi target Yogyakarta tahun ini adalah dari negara-negara ASEAN, karena jaraknya yang cukup dekat dan ada akses penerbangan Singapura dan Malaysia," terangnya di Yogyakarta, Kamis (13/5).

Ia mengungkapkan, beberapa cara yang akan dilakukan untuk menarik wisatawan diantaranya adalah memperbaiki fasilitas di tempat wisata. Misalnya, daerah yang sudah didatangi wisatawan, tetapi fasilitas seperti toilet, lapangan parkir dan lain-lain kurang, maka akan diberi tambahan fasilitas.

"Seperti tahun ini kami sudah memberi fasilitas untuk Gua Kiskendo yang dulu tangga masuknya tidak layak. Sekarang sudah kami buatkan tangga masuk yang layak dan diberi lampu untuk membantu penerangan. Kami juga akan terus mengupayakan untuk mengembangkan potensi yang ada di Yogyakarta diantaranya tempat wisata yang baru, seperti di Gunungkidul ada Kali Suci yang merupakan sungai di dalam gua dan wisatawan bisa menyusuri," tuturnya.

Tazbir menambahkan, potensi wisata DIY juga akan terus ditingkatkan dengan memunculkan produk lokal yang bisa dijadikan ikon wisata. "Contohnya sekarang ini kita punya pabrik coklat sendiri yang khas jogja baik dari kemasan maupun rasa. Ini ikon kita juga, misalnya wisatawan yang datang ke Kotagede tidak hanya melihat perak, melainkan juga pabrik ke coklat yang merupakan produk modern dan kipo yang merupakan produk tradisional," imbuhnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor