Shelter Trans Jogja Selesai Juni

YOGYAKARTA(SI) – Pembangunan 36shelter Trans Jogja dipastikan selesai 1 Juni mendatang. Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY menyebutkan pembangunan sheltersudah 92%.Saat ini sudah 19 shelterdioperasikan, meski belum diserahterimakan.

Kemudian, 17 shelter masih dalam tahap penyelesaian akhir. Kepala Unit Pelaksana Teknis PT Trans Jogja pada Dishubkominfo DIY Agus Minang menegaskan, penyelesaian shelter sudah sepakat dengan pemenang tender CV Sarana Makmur pada 1 Juni 2010. “Seminggu lagi (36 shelter) sudah jadi semua. Sebanyak 19 shelter bahkan sudah dioperasikan,” katanya kemarin. Sebagai catatan, pembangunan 36 shelter yang menghabiskan anggaran APBD DIY 2010 sebesar 998 juta ini banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Pembangunan 36 shelter yang harusnya selesai Desember 2009, namun molor sampai sekarang. Inspektorat DIY melakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut dan menemukan sembilan penyimpangan.

Akibat penyimpangan itu, Kepala Dishubkominfo DIY Mulyadi Hadikusumo diberhentikan dari jabatannya. Menurut Agus, jika 17 shelter Trans Jogja selesai 1 Juni, tidak serta-merta semuanya langsung dioperasionalkan. Dari jumlah 17 shelter tersebut, yang akan dioperasikan enam shelter, sedangkan 11 shelter belum dioperasionalkan.“ Dari 36 sheltertersebut,yang pada 1 Juni sudah siap dioperasionalkan ada 25 shelter. Sementara 11 shelteryang belum bisa dioperasionalkan,” ungkapnya. Agus menerangkan, 11 shelter yang belum bisa dioperasionalkan itu adalah trayek baru,4A dan 4B.Lokasinya masing-masing berada di UIN Yogyakarta dua shelter, APMD (dua shelter), Jalan Kenari (dua shelter), Jalan Pramuka (dua shelter), Jalan Tamansiswa (1 shelter), Jalan Hayamwuruk (1 shelter), dan Langensari atau Pengok (1 shelter).

Sebelas shelter yang belum bisa dioperasionalkan karena terkendala 20 armada (Trans Jogja) bantuan pusat belum berpelat nomor.Bantuan pusat untuk Pemprov DIY biasanya berpelat nomor merah. Sesuai aturan, angkutan umum harus berpelat kuning.“ Masih menunggu kesiapan teknis seperti alih kendaraan dan STNK.”tuturnya. Anggota Komisi C DPRD DIY Arif Budiono menambahkan, 20 armada Trans Jogja bantuan pemerintah itu harus segera dioperasikan. Alasannya, selain biaya anggaran untuk perawatan sudah habis pada Mei ini, bus-bus tersebut kalau dibiarkan ngendon, semakin lama semakin berpotensi rusak yang parah. Berdasarkan kunjungan Komisi C belum lama ini,20 armada Trans Jogja yang ngendon di Kantor KPU Kota Yogyakarta sudah ada yang mengalami kerusakan. “Beberapa pintu bus dibuka seret. Saat mesin dinyalakan, suaranya terlihat berat.

Ada beberapa komponen mesin yang rusak atau tidak kokoh. Kalau tidak segera dioperasionalkan, potensi kerusakan pada bus tersebut sangat besar terjadi,” tandasnya. Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Widjiantoro menilai persoalan shelter maupun Trans Jogja menjadi preseden buruk bagi Pemprov DIY terkait sarana publik berupa angkutan umum kepada masyarakat. Jika Pemprov DIY menempatkan layanan transportasi menjadi prioritas maka tidak akan menjadi persoalan seperti saat ini.“Waktu yang tersisa harus bisa dimanfaatkan untuk membenahinya,” ucapnya. (ridwan anshori)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor