Sultan : Hindari Money Politic Pemilukada

YOGYA (KRjogja.com) - Menjelang pelaksanaan Pemilukada pada tiga kabupatan di DIY, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengharapkan masyarakat agar bisa menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, tanpa terpengaruh adanya money politic (politik uang. red). Pasalnya, hal tersebut justru akan menimbulkan suasana tidak kondusif dalam proses hajat lima tahunan tingkat kabupaten tersebut.

"Harapan saya bagi masyarakat di 3 kabupaten tersebut bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik. Kalau memang saatnya minggu tenang, ya minggu tenang. Dalam arti hindari money politic tidak sehat yang hanya akan menimbulkan keresahan masyarakat dalam menentukan hak pilihnya," ujar Sultan di Komplek Kepatihan, Jumat (21/5).

Menurut Sultan, sejauh ini pihaknya memang belum pernah mendengar sama sekali adanya laporan praktek money politic dalam proses pelaksanaan pemilukada. "Belum ada seperti itu. Saya tergantung KPU saja, karena saya kan tidak bisa mengatakan kondisi seperti itu. Harapannya kalau memang ada penyimpangan, baik KPU maupun Panwas itu bisa melakukan tugas dengan sebaik-baiknya dan konsisten untuk melakukan tindakan," tegas Sultan.

Sultan juga menghimbau, bagi masyarakat yang mendukung calon tertentu namun terpaksa harus kalah, maka diharapkan bisa menerima dengan ikhlas. "Kalau untuk menyikapi itu, mereka harus sadar bahwa yang dipilih hanya satu. Jadi saya mohon bisa 'legowo', dalam arti yang menang juga tidaj sombong dan yang kalah juga tidak perlu berbuat sesuatu yang tidak semestinya dilakukan, atau menyampaikan aspek-aspek tertentu yang menimbulkan keresahan masyarakat dalam arti tuntutan yang tidak proporsional," imbuh Sultan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Komandan Korem 072/pamungkas, Kolonel CZI Soepeno menyatakan, pihaknya dari jajaran TNI siap melakukan back up terhadap pengamanan pemilukada. Pasukan TNI akan disiagakan dengan melakukan pengamanan berkesinambungan dengan aparat kepolisian di tiap TPS.

"Bentuk pengamanan yang kami lakukan tidak secara langsung tetapi memback up polisi untuk kaamanan sehingga pelaksanaan pilkada bisa lancar. Kami akan menyiagakan sekitar 1 pasukan SSK atau sekitar 150 orang anggota TNI yang secara pro aktif ikut menciptakan suasana kondusif agar tidak ada orang yang punya niat kriminal, atau berusaha memanfaatkan situasi," tandasnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor