Tak Ada Koordinasi, Kampanye Terselubung Marak
SLEMAN: Hingga hari kelima masa kampanye terbuka Pilkada Sleman, Panwascam Ngaglik belum menemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan masing-masing kandidat.
Selain itu, tidak adanya koordinasi jadwal kampanye yang detail dari masing-masing kandidat dan tim sukses kandidat membuat panwascam kewalahan memonitor kampanye terbuka.
Ketua Panwascam Ngaglik Elis W kepada Harian Jogja menjelaskan bahwa tim sukses (timses) kurang terbuka memberikan lokasi kampanye masing-masing kandidat.
"Hanya TS Bugi-Kabul yang memberikan jadwal lengkap. Timses lainnya tidak berkoordinasi," jelas Elis, Senin (10/5) di kantornya.
Panwascam Ngaglik, lanjut dia, sudah sering berkoordinasi dan menanyakan lokasi kampanye kepada masing-masing timses namun sering tidak ditanggapi.
Meski begitu, pihaknya seringkali mendapatkan laporan dari masyarakat terkait sosialisasi yang dilakukan masing-masing kandidat. Hanya saja, saat didatangi kegiatannya sudah selesai.
"Jadi, kami sulit memonitor jalannya kampanye," katanya. Pihaknya berharap, masing-masing timses bisa berkoordinasi dengan panwascam dan KPU terkait kegiatan kampanye.
Terkait dengan dugaan pelanggaran, Elis mengakui hingga kini belum ada pelanggaran yang dilakukan masing-masing kandidat. Hanya saja, lanjutnya, institusinya pernah menyentil salah satu oknum perangkat desa yang menjadi timses salah satu kandidat. "Kasus itu sudah kita tangani," tutupnya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
Selain itu, tidak adanya koordinasi jadwal kampanye yang detail dari masing-masing kandidat dan tim sukses kandidat membuat panwascam kewalahan memonitor kampanye terbuka.
Ketua Panwascam Ngaglik Elis W kepada Harian Jogja menjelaskan bahwa tim sukses (timses) kurang terbuka memberikan lokasi kampanye masing-masing kandidat.
"Hanya TS Bugi-Kabul yang memberikan jadwal lengkap. Timses lainnya tidak berkoordinasi," jelas Elis, Senin (10/5) di kantornya.
Panwascam Ngaglik, lanjut dia, sudah sering berkoordinasi dan menanyakan lokasi kampanye kepada masing-masing timses namun sering tidak ditanggapi.
Meski begitu, pihaknya seringkali mendapatkan laporan dari masyarakat terkait sosialisasi yang dilakukan masing-masing kandidat. Hanya saja, saat didatangi kegiatannya sudah selesai.
"Jadi, kami sulit memonitor jalannya kampanye," katanya. Pihaknya berharap, masing-masing timses bisa berkoordinasi dengan panwascam dan KPU terkait kegiatan kampanye.
Terkait dengan dugaan pelanggaran, Elis mengakui hingga kini belum ada pelanggaran yang dilakukan masing-masing kandidat. Hanya saja, lanjutnya, institusinya pernah menyentil salah satu oknum perangkat desa yang menjadi timses salah satu kandidat. "Kasus itu sudah kita tangani," tutupnya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
Komentar
Posting Komentar