Daya Tubuh Lemah Picu Flu Singapura

YOGYAKARTA(SI) – Warga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh menyusul merebaknya penyakit hand, foot, and mouth desease (HFMD) akhirakhir ini.

Virus coxsackie dan enterovirus, penyebab penyakit HFMD itu, diketahui sangat cepat menyebar pada masa pancaroba seperti sekarang. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Wirosaban Kota Yogyakarta Agus Sudrajat mengatakan, untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh antara lain dengan beristirahat cukup, mengonsumsi makanan berprotein tinggi, buah-buahan, dan madu. “Satu hari satu sendok madu murni sudah cukup,” katanya saat dihubungi wartawan,kemarin. Penyakit HFMD atau tangan, kaki, dan mulut diketahui sedang menyerang warga Provinsi DIY.Dalam sepekan terakhir, tercatat ada 42 warga di Kabupaten Kulonprogo terkena penyakit yang juga dikenal Flu Singapura tersebut. Sebagian besar adalah anak di bawah lima tahun (balita).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi DIY, penyakit ini juga sudah mulai menyerang warga Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.“ Anak-anak memang belum memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Sehingga mereka banyak terserang,”kata Agus. Selain menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, upaya lain untuk mencegah penularan penyakit HFMD ini juga dengan melakukan gaya hidup bersih dan sehat.Salah satunya dengan selalu membiasakan mencuci tangan setelah mengerjakan suatu kegiatan. Dari hasil penelitian diketahui,perilaku cuci tangan dapat mencegah penyakit hingga 80% karena cara penyebaran virus coxsackie dan enterovirus melalui sentuhan dan air. Menurut Agus, sebenarnya penyakit HFMD ini seperti halnya penyakit flu lainnya.

Gejalanya adalah demam dan ada bercak-bercak di tangan,kaki dan mulut.Penyakit ini tergolong tidak berbahaya,jika kondisi tubuhnya bagus maka dalam rentang waktu 2-5 hari akan membaik sendiri.“Yang perlu diwaspadai adalah jika ada penyakit ikutan lainnya, karena daya tahan tubuh pasien menurun,”katanya. Oleh karena itu, lanjut Agus, orang atau balita yang mengalami gejala demam dan bercak di tangan, kaki,dan mulut,harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Sehingga jika ada penyakit ikutan dapat segera diketahui sedini mungkin. Perkembangan kesehatannya pun dapat terpantau dengan baik.

District Surveillance Officer Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Rubangi mengakui penyakit HFMD pernah menyerang warga Kecamatan Kraton pada Mei lalu. Namun, pasien saat ini sudah pulih kembali. “Penyakit ini tidak berbahaya,hanya meresahkan karena penularannya sangat cepat,”katanya. Sementara itu, sampai saat ini belum ada laporan penyakit HFMD ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.Namun,kasus ini pernah ada tiga tahun lalu.Ada satu pasien yang diduga terkena Flu Singapura dan bisa ditanggulangi. “Kami berharap masyarakat tetap waspada dengan menjaga lingkungan dan menjalankan perlaku hidup bersih dan sehat.Yang memiliki binatang peliharaan, dibersihkan kandang dan hewannya,” kata Kasi Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinkes Kabupaten Bantul Maya Sintowati.

Di Kulonprogo, penyakit ini sebelumnya menyerang sejumlah anak di kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh. Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo dr Lestaryono menuturkan penyakit ini muncul karena belum semua warga menerapkan pola hidup bersih. Dinas telah melakukan sosialisasi kepada warga di Pagerharjo tentang manfaat dan bahaya pola hidup bersih.Salah satunya dengan mengajarkan untuk cuci tangan menggunakan sabun. Mereka yang terkena telah dilakukan pemeriksaan dan pemberian obat untuk pemberantasan.Mereka yang bersekolah, harus libur sampai dengan sembuh.

Direktur RSUD Wates dr Bambang Haryatno mengaku belum menangani pasien yang terserang penyakit HNFD. Menurutnya, penyakit ini bukan menjadi penyakit yang menjadi perhatian antarinstansi. Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, pihaknya sedang meminta informasi mengenai keberadaan warga Sleman yang menderita penyakit ini. (abdul malik mubarak/ priyo setyawan/ kuntadi/maha deva)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor