Jaga Warisan Budaya, Pelajar Di Jogja Kenali Museum

RADAR JOGJA - Masalah pembongkaran bangunan-bangun sejarah yang masuk benda cagar budaya (BCB) dan benda warisan budaya (BWB) tampaknya tak menjadi perhatian pelajar di Jogja. Mereka tetap menilai citra Jogja sebagai Kota Budaya memang sangat tepat. Ini terlihat dari banyaknya antusias pelajar mengunjungi museum yang telah menjadi saksi sejarah.

Ya, saking besarnya antusias pelajar ini, sedikitnya 300 siswa dari berbagai SMP dan SMA Jogja turut serta berwisata mengelilingi museum Sabtu (19/6) lalu. Mereka memulai start di Museum Perjuangan dan berakhir di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama. "Ini hanya agenda pertama program Sahabat Museum yang bisa menjadi ilmu baru bagi mereka," kata Ketua Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIJ KRT Thomas Haryonagoro.

Gabungan pelajar di Kota Jogja ini selanjutnya dibagi menjadi enam kelompok. Tiap kelompok mengunjungi museum yang berbeda-beda. Kemudian, dicatat dan didiskusikan tiap kelompok tersebut tentang apa yang dilihat dan rasakan saat mengunjungi bangunan-bangunan yang menjadi saksi sejarah ini. Saat mengungjungi berbagai museum tersebut, pelajar juga menggunakan sepeda. Ini dimaksudkan untuk menguatkan kesan menjaga warisan budaya. Salah satunya sepeda.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Jogja Yulia Reustrianingsih mengungkapkan,

kegiatan ini adalah sebagai bagian dari sosialisasi bagi siswa jika museum adalan media transformasi nilai-nilai dan ilmu pengetahuan. "Sebagai Kota yang kaya akan museum, sudah seharusnya generasi mudanya juga mengenal," imbuh Yulia.

Total jumlah museum di Indonesia adalah sebanyak 275 buah. 37 buah diantaranya berada

di Propinsi DIJ. Dari jumlah yang ada di DIJ ini, 18 buah museum berada di wilayah Kota Jogja. Museum-museum ini pada beberapa tahun lalu sebenarnya sering menjadi daerah tujuan wisata. Namun, saat ini yang tak tersentuh. "Inilah salah satu usaha merevitalisasi museum-museum tersebut," jelasnya.

Sebelum gerakan mengunjungi diawali, kata Yulia, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 30 siswa pilihan dari SMA dan SMP di Kota Jogja untuk mengikuti pembekalan. Mereka dididik untuk menjadi perintis gerakan Sahabat Museum selama satu bulan.

"Nantinya, sebanyak 30 siswa tersebut bertugas untuk menularkan virus cinta museum kepada teman-teman di sekolahnya, dan menggagas kegiatan yang nyata untuk meningkatkan kecintaan terhadap museum," kata Yulia.

Wali Kota Herry Zudianto menyambut baik gerakan Sahabat Museum ini. Ia menjelaskan kegiatan ini bisa menjadi salah satu untuk mengubah persepsi museum selama ini hanya untuk menyimpan barang-barang kuno.

"Anggapan itu perlu diubah, karena museum sangat menarik. Saya sendiri bahkan tidak menyangka kondisi di dalam museum sudah sebaik ini," katanya.

Ia pun menginstruksikan kepada jajarannya untuk menggagas kegiatan lain. Demi menggalakkan kunjungan museum seperti yang telah diluncurkan pemerintah pusat tahun ini.

"Nanti akan ada koordinasi lebih lanjut antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan Badan Musyawarah Museum untuk mengemas wisata museum agar lebih menarik," pintanya.

Herry juga mempersilahkan siswa dan masyarakat di Kota Jogja menggunakan museum sebagai tempat untuk pelaksanaan kegiatan. "Lokasi eksotis museum perlu digarap dengan baik menjadi ruang publik yang tidak menyeramkan dan menakutkan. Sehingga baik anak-anak, remaja, dan dewasa bisa menikmati ketika berada di dalam sebuah kawasan museum," ujarnya. (eri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir